Hidayatullah.com–Selama dua abad terakhir, banyak penggembala Muslim dari daerah selatan Kashmir Anantnag yang telah membantu peziarah Hindu dalam perjalanan mereka ke gua Amarnath Himalaya, sebuah tempat suci bagi umat Hindu.
“Saya berterima kasih kepada Ali,” kata Prem Nath, seorang pertapa dari desa terpencil bagian Rajasthan di India Utara, Khabar Asia Selatan setelah melintasi rute selama dua jam pada hari Sabtu, (04/08/2012).
“Aku merasa begitu baik ketika saudara-saudara kami menyambut kami di setiap langkah. Kalau bukan karena jasa saudara-saudara Muslim kami, ziarah ini tidak akan sukses,” ungkapnya lagi.
Peran Muslim di daerah Kashmir, Anantnag dimulai pada tahun 1850, saat Bota Malik, seorang penggembala Muslim dari daerah Selatan Kashmir Anantnag menemukan gua Amarnath.
Hingga kini, ziarah penting bagi umat Hindu ini telah menjadi sumber mata pencaharian bagi penduduk setempat dan penemuannya yang berumur selama seabad lebih telah membantu menjalin kemitraan yang baik antara peziarah Hindu dengan umat Muslim .
Dilindungi Muslim
Sejak kemerdekaan tahun 1947, wilayah Kashmir dibagi menjadi dua bagian: di mana satu wilayah diperintah oleh India, Republik Rakyat China dan satunya oleh Pakistan. Pakistan dan PBB mendukung hak rakyat Kashmir untuk menentukan nasib sendiri tapi pilihan ini ditentang oleh India.
Untuk mengatasi kerusuhan pada tahun 1990 dan 2010, peziarah Hindu telah dilindungi oleh Muslim Kashmir.
“Dunia tahu bahwa pada masa lalu dan bahkan sekarang, masyarakat di Kashmir telah mendukung dan melindungi umat Amaranth di semua jenis situasi,” kata Ali Muhammad, seorang pemilik toko local Sonamarg yang letaknya 10 km dari base camp Baltal, Khabar .
Pandangan Ali disetujui oleh seorang pemuja asal New Delhi, Manav Sharma, yang tetap bersyukur atas bantuan Muslim Kashmir selama ziarah.
Ia ingat sebuah insiden pada saat kerusuhan tahun 2010 lalu, ketika pamannya dilindungi oleh Muslim lKashmir dari massa yang melempari batu.
“Paman saya sedang dalam perjalanan ke kuil Amarnath, dan suatu tempat di sepanjang rute melempari batu yang terjadi,” kata Sharma.
“Menyadari bahwa ia adalah seorang peziarah Amarnath (Yatri), beberapa warga Kashmir lokal maju untuk melindungi dia dan dia diberi bagian untuk melanjutkan ke depan,” terangnya lagi, demikian seperti dikutip onislam.net, Sabtu (04/08/2012).*