Hidayatullah.com—Jumlah orang yang diperdagangkan masuk ke Inggris meningkat, kata pemerintah sebagaimana dilansir Guardian hari Kamis (18/10/2012).
Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Inter-Departmental Ministerial Group tentang perdagangan manusia (human trafficking) menemukan bahwa 946 calon korban perdagangan manusia dirujuk ke National Referral Mechanism (NRM) tahun lalu. Mereka terdiri dari 712 orang dewasa dan 234 anak-anak.
Bandingkan angka itu dengan 710 orang yang dirujuk pada tahun 2010, di mana 524 orang di antaranya adalah dewasa dan 186 orang anak-anak.
Child Exploitation and Online Protection Centre (Ceop) memperkirakan ada 300 anak diperdagangkan di Inggris setiap tahunnya.
Laporan itu mengatakan, kelompok kejahatan terorganisasi dari negara seperti China, Nigeria, Vietnam, Slovakia dan Rumania saat ini menjadi ancaman bagi Inggris. Negara-negara itu mengirim manusia ke Inggris untuk dijadikan budak seks, buruh dan budak pembantu rumah tangga.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa terdapat peningkatan jumlah anak-anak yang dipaksa untuk melakukan kejahatan, termasuk mengemis di jalanan.
Inggris juga disebut belum lama ini memiliki masalah pencurian organ, di mana rencana penjualan organ korban sudah diatur sebelumnya.
NRM dibentuk pada tahun 2009 sebagai upaya mengidentifikasi korban perdagangan manusia dan memastikan mereka mendapatkan bantuan sebagaimana mestinya.
Selain bekerjasama dengan negara asal perdagangan manusia, Inggris juga melatih para petugas penjaga perbatasan dan awak penerbangan guna mengenali kemungkinan adanya trafik perdagangan manusia yang melewati wilayah tugas mereka.*