Hidayatullah.com—Pemerintah Libanon menurunkan pasukan ke jalan-jalan ibukota Beirut hari Senin (22/10/2012) guna mengatasi pertikaian antara kelompok Muslim (Sunni) dengan Syiah, lansir Euronews.
Bentrokan kedua kelompok masyarakat itu dipicu oleh pembunuhan pejabat tinggi intelijen dalam negeri Libanon Wissam Al Hassan Jumat kemarin. Hassan adalah orang yang mengungkap adanya keterlibatan rezim Suriah dalam aksi pengeboman di Libanon, yang dilakukan oleh pendukung Assad di negara itu.
Hassan terbunuh bersama tujuh orang lainnya dalam peristiwa bom mobil di ibukota, yang terjadi tidak lama setelah penangkapan Michel Samaha mantan menteri penerangan Libanon yang merupakan pendukung Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Libanon masih dihantui pengalaman perang saudara tahun 975-1990 dan ketegangan sektarian. Sejumlah kalangan mengkhawatirkan bentrokan yang terjadi akibat dampak dari pertempuran di Suriah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebagaimana diketahui, kelompok Syiah Hizbullah yang kini memiliki kekuasaan dalam pemerintah Libanon berada di pihak pendukung Bashar Al Assad, seorang penganut Syiah Alawi. Sementara Libanon yang kebanyakan warganya adalah Muslim, mendukung kelompok oposisi Suriah.*