Hidayatullah.com—Bank Pembangunan Nasional Mesir (NBD) mengumumkan hari Senin (11/2/2013) bahwa pihaknya telah menandatangani pembiayaan sebesar US$110 juta untuk East Delta Electricity Production Company, guna membiayai proyek peningkatan pengadaan listrik dengan fasilitas keuangan syariah.
Dana itu menurut NBD akan digunakan untuk mengganti perangkat kelistrikan di Shabab dan Damietta yang dikelola oleh East Delta, sehingga dapat menaikkan produksi listrik nasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan listrik Mesir gagal memenuhi kebutuhan pasokan listrik negara, terutama di bulan-bulan di mana konsumsi masyarakat meningkat.
NBD berpartisipasi dalam proyek itu dengan memberikan 18,5 persen dari total biaya lewat sistem keuangan syariah “mudarba” selama empat tahun, bekerjasama dengan Banque Mish, Egyptian Gulf Bank, Baraka Bank, Bank Audi dan United Bank.
NDB didirikan pada Juni 1980 sebagai bank konvensional. Namun sejak dibeli 49 persen sahamnya pada tahun 2007 oleh Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB), bank itu mengubah profilnya menjadi bank syariah.
Sejak akuisisi itu, NBD mengatakan lembaga keuangannya “bergerak menuju sistem yang sepenuhnya sesuai syariah dan akan berkompetisi hingga level tertinggi di pasar Mesir.”
ADIB sendiri beroperasi dengan menggunakan sistem syariah dan telah membantu mewujudkan lembaga finansial berbasis syariah di berbagai negara di seluruh dunia.*