Hidayatullah.com—Demonstrasi, pawai bahkan berbagai pertunjukan digelar di sekitar 70 kota di seluruh dunia guna memperingati 1.000 hari Bradley Manning dikurung dalam penjara Amerika Serikat, lapor Russia Today Sabtu (23/2/2013).
Koordinator acara di Amerika Serikat, Kanada, Inggris serta penjuru Eropa, hingga Korea Selatan dan Australia, menggelar aksi peduli nasib prajurit rendahan AS yang dituduh mengungkap video rahasia terkait kejahatan perang negaranya di Iraq itu. Manning juga dituduh membocorkan ribuan dokumen rahasia AS ke situs WikiLeaks.
Manning, tamtama yang baru berpangkat prajurit satu itu dituduh membocorkan video rekaman dari helikopter Apache milik AS yang menembaki belasan warga sipil dan dua orang wartawan Reuters di Iraq. Dia juga dituduh membocorkan ratusan ribu kabel diplomatik dan dokumen rahasia milik pemerintah AS.
Akibatnya, Manning ditahan tanpa melalui proses pengadilan. Dia juga dikabarkan mendapat perlakuan buruk selama dalam kurungan di Quantico.
Manning dibebankan 22 perkara, termasuk dakwaan “membantu pihak musuh” dengan ancaman hukuman seumur hidup tanpa ada pengampunan atau pengurangan masa tahanan, jika terbukti bersalah.
Sesi mendengarkan kesaksian sebelum persidangan digelar dijadwalkan dilakukan pada 26 Februari sampai 1 Maret mendatang. Dalam kesempatan itu hakim akan memutuskan bahwa dakwaan Manning harus dibatalkan karena dianggap tidak konstitusional. Sebab menurut undang-undang di AS, pengadilan harus digelar paling lambat 120 hari setelah Manning dikurung dalam tahanan.
Jaringan pendukung Bradley Manning berpendapat, persidangan besok hanyalah pembuka dari pengadilan Manning yang sebenarnya, yang akan digelar di pengadilan militer mulai 3 Juni 2013.*