Hidayatullah.com—Puluhan polisi dan petugas dari penjara menyusuri jalanan kota Al-Quds (Yerusalem) pada hari Rabu (6/3/2013) untuk mencari seorang pria Israel yang dihukum penjara karena menolak menceraikan istrinya dan kabur lewat jendela kamar mandi.
Shai Cohen, 40, dibawa ke pengadilan agama Yahudi di Al-Quds dalam kasus perceraian. Saat sesi mendengarkan kesaksian dia meminta izin ke petugas pengawalnya agar diperbolehkan ke kamar kecil. Dia kemudian meloncat keluar, kabur lewat jendela kamar mandi yang terletak di lantai dua.
Cohen ketika itu tidak diborgol dengan alasan medis dan tidak dirantai kakinya, sebab dia menolak masuk ruang sidang dalam keadaan seperti itu.
Petugas menduga, pria buron itu sudah ditunggu orang lain di luar karena dia tidak memiliki uang atau telpon dan meninggalkan satu sisi sepatunya di tempat kejadian, lapor Ynet dikutip Times of Israel. Hari Rabu malam polisi menduga pria itu bersembunyi di suatu tempat di pemukiman Yahudi Beit El di Tepi Barat.
Persidangan yang dijalani Cohen itu dijadwalkan untuk akan mengakhiri perkawinannya. Dia sudah berpisah dari istrinya sejak 12 tahun lalu.
Berdasarkan peraturan di Israel, prosedur perceraian ditangani oleh pengadilan agama dibawah kendali para rabi Yahudi. Perceraian di kalangan warga Yahudi Israel hanya benar-benar terjadi jika ada pernyataan eksplisit dari pihak suami. Jika suami menolak untuk menceraikan istrinya, maka pengadilan yang dihakimi oleh para rabi Yahudi itu boleh memaksa suami menceraikan istrinya dengan menjatuhkan berbagai macam hukuman, termasuk dengan menjebloskan si suami ke penjara.*