Hidayatullah.com—Pengadilan militer Libanon hari Senin (15/4/2013) memvonis seorang pemuka agama Syiah Hassan Msheimesh lima tahun kerja paksa, karena berkolaborator dengan Israel. Demikian dilaporkan National News Agency yang dikutip Naharnet.
Pengadilan Libanon mendakwa Msheimesh melakukan aksi mata-mata untuk kepentingan Zionis Yahudi Israel pada 9 Oktober 2011. Pemuka agama Syiah itu didakwa bersalah menyampaikan informasi kepada Zionis Yahudi dengan imbalan sejumlah uang.
Pihak berwenang Suriah menangkap Msheimesh, yang dikenal berseberangan dengan Hizbullah walaupun sama-sama Syiah, pada bulan Juli 2010 setelah mendapat informasi intelijen dari pihak keamanan Libanon. Pria paruh baya itu kemudian kemudian diekstradisi ke Libanon.
Rida Msheimesh mengklaim penangkapan ayahnya tersebut bermotif politik. Dia menuding Hizbullah menjebak bapaknya karena telah mengkritik kebijakan organisasi Syiah tersebut secara terang-terangan.
Dalam laporan AFP 2 September 2010 disebutkan, keluarga Msheimesh mengatakan bahwa pemuka agama Syiah itu ditangkap saat dalam perjalanan menuju Makkah, Arab Saudi.
Tidak sekali ini orang-orang Syiah Libanon diketahui menjadi kolaborator untuk Zionis Yahudi.
Oktober 2012 bahkan kepala keuangan Hizbullah melarikan diri ke israel, karena ketahuan mencuri uang organisasi dan bekerjasama dengan Yahudi. Baca berita sebelumnya: Kepala Keuangan Hizbullah Melarikan Diri ke Israel.
Dalam laporan BBC 24 Mei 2011 yang mengutip sumber keamanan Libanon disebutkan bahwa pemuka agama Syiah Muhammad Ali al-Husseini ditangkap di rumahnya di kota Tyre, karena dianggap bekerjasama dengan Zionis Israel.*