Hidayatullah.com—Tokoh Salafy Mesir yang pernah mencalonkan diri menjadi presiden hari Jumat ditangkap, dengan tuduhan menyulut terjadinya kekerasan saat unjuk rasa ribuan orang memprotes penggulingan Presiden Mursy hari Jumat (5/7/2013), kata sumber-sumber keamanan, lansir Reuters.
Hazem Salah Abu Ismail, menurut sejumlah sumber, ditangkap di rumahnya. Namun tidak ada keterangan lain mengenai penangkapan itu.
Abu Ismail didepak dari kualifikasi pencalonan presiden dalam pemilu yang dimenangkan Mursy Juni 2012, setelah muncul kabar di berbagai media bahwa ibunya memegang paspor Amerika Serikat.
Berdasarkan peraturan di Mesir, kedua orangtua kandidat presiden harus merupakan orang dan tidak memiliki kewarganegaraan ganda.
Dia kemudian memenangkan gugatan di pengadilan melawan Kementerian Dalam Negeri Mesir pada bulan April lalu, setelah pihak berwenang tidak dapat membuktikan bahwa ibunya memiliki kewarganegaraan ganda.
Sementara itu pihak militer membantah menangkapi orang-orang dengan alasan politik, terutama mereka yang berasal dari kelompok Islam.
Menurut jurubicara militer Ahmad Ali dalam pernyataannya, iliter Mesir berjanji melindungi aksi demonstrasi damai karena kebebasan berpendapat dijamin untuk seluruh rakyat. Dia juga meminta media tidak menyebarkan rumor tentang angkatan bersenjata, tulis media pemerintah Al-Ahram.*