Hidayatullah.com– Kanada memerintahkan China untuk segera menjual saham-saham yang dimilikinya di tiga perusahaan pertambangan Kanada, sebab kebutuhan investasi dalam pertambangan mineral berbenturan dengan keamanan nasional.
Dilansir The Guardian, hari Rabu (3/11/2022) Menteri Perindustrian Kanada François-Philippe Champagne mengatakan tiga perusahaan China diminta untuk melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan pertambangan muda.
“Sementara Kanada terus menyambut kedatangan investasi langsung asing, kami akan bertindak tegas ketika investasi mengancam keamanan nasional kami dan rantai suplai mineral penting kami, baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Champagne dalam sebuah pernyataan tertulis.
Perintah itu muncul setelah badan-badan keamanan dan intelijen nasional Kanada melakukan tinjauan “multi-langkah”, yang menetapkan bahwa ketiga perusahaan hatus meninggalkan industri pertambangan Kanada atas dasar keamanan nasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menjadi penyuling dan pengolah mineral penting terbesar, membangun rantai pasokan ekstensif yang bergantung pada tambang luar negeri untuk bahan baku.
Mineral dan logam penting itu termasuk litium, kadmium, nikel, dan kobalt. Barang tambang itu sangat penting untuk teknologi energi bersih, termasuk turbin dan mobil listrik serta panel surya, serta merupakan bagian penting dari komputer laptop dan baterai isi ulang.
Awal tahun ini, perusahaan pertambangan Kanada Neo Lithium Corp diambil alih oleh perusahaan yang dikendalikan pemerintah China Zijin Mining Group Co. Pengambilalihan itu menimbulkan pertanyaan dari parlemen Kanada yang khawatir akan ancaman investasi China terhadap keamanan nasional.
Menurut arah Champagne, Sinomine (Hong Kong) Rare Metals Resources Co Ltd, Chengze Lithium International Ltd dan Zangge Mining Investment (Chengdu) Co Ltd hatus menjual saham mereka di Power Metals Corp, Lithium Chile Inc dan Ultra Lithium Inc.
Champagne mengatakan investasi oleh perusahaan milik negara hanya akan disetujui atas “dasar luar biasa” dan akan berlaku tidak hanya untuk pengambilalihan, tetapi juga investasi-investasi kecil.
Di tengah kekhawatiran atas dominasi China yang semakin besar, sejumlah negara bersatu. Awal tahun ini, Inggris, Kanada, Amerika Serikat dan Australia menjalin kemitraan global untuk mengamankan akses ke mineral-mineral penting.
China memberikan respon pada hari Kamis, menyebut langkah Kanada tersebut sebagai pelanggaran kerja sama antara kedua negara dan upaya untuk merusak rantai pasokan global.
“China mendesak Kanada untuk menghentikan penargetan yang tidak masuk akal terhadap perusahaan China [di Kanada] dan memberikan perusahaan-perusahaan itu lingkungan bisnis yang adil, tidak memihak, dan tidak diskriminatif,” kata jubir Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, kepada para reporter, seraya menambahkan bahwa Beijing akan membela hak dan kepentingan perusahaan China di luar negeri.*