Hidayatullah.com–Perdana Menteri Inggris David Cameron Senin (16/07/2013) mendesak Presiden Myanmar Thein Sein untuk menegakkan hak asasi manusia, saat mantan junta militer itu melakukan kunjungan resmi pertamanya ke London.
Cameron mengatakan sangat prihatin dengan kekerasan terhadap penduduk minoritas muslim Rohingya di Myanmar yang telah menyebabkan ratusan orang telah tewas dan 140.000 orang mengungsi.
Para pengamat mengkhawatirkan, aksi kekerasan akan mengancam transisi Myanmar menuju demokrasi karena dapat mendorong aparat keamanan kembali menegakkan kontrol.
“Kami sangat tertarik untuk melihat aksi yang lebih besar dalam hal menegakkan hak asasi manusia dan yang terkait dengan konflik regional,” kata Cameron, dalam laman The Washington Post, Selasa (16/07/2013) . “Kami sangat prihatin tentang apa yang telah terjadi di provinsi Rakhine dan Muslim Rohingya.”
Dalam sambutannya di Chatham House, Thein Sein mengatakan, kekerasan baru-baru ini di Myanmar memang telah menjadi “perhatian dunia.”
“Saya berjanji kepada Anda bahwa kami akan mengambil pendekatan toleransi nol untuk setiap kekerasan baru dan terhadap mereka yang menyulut kebencian etnis,” tambahnya.
Kunjungan Thein Sein ini juga disambut dengan beberapa protes di London di luar Parlemen.
Ricken Patel, direktur eksekutif HAM pada lembaga Avaaz, mengatakan, serangan terhadap Rohingya “harus menjadi lonceng alarm” di mana-mana.
“Cameron memiliki tanggung jawab menggunakan semua pengaruh diplomatiknya untuk mendapatkan langkah nyata dan konkret dari Presiden Thein Sein untuk melindungi kelompok-kelompok ini,” kata Patel.
Thein Sein mengunjungi London dan Paris minggu ini sebagai bentuk pelepasan isolasi internasional terhadap negaranya, setelah ia melakukan reformasi sejak 2011.
Presiden Myanmar mengatakan, ia berjanji untuk membebaskan semua tahanan politik di negaranya pada akhir tahun ini.*