Hidayatullah.com—Rusia telah menghukum tiga agen dinas rahasia FSB (Federalnaya Sluzhba Bezopasnosti) karena berusaha mencuri sebuah Bibel langka keluaran abad ke-15 Masehi, kata para pejabat dilansir BBC (6/6/2014).
Koloner Sergei Vedischev dihukum diasingkan ke tempat terpencil selama lebih dari tiga tahun karena mencuri dua volume Bibel cetakan Gutenberg dari Universitas Negeri Moskow.
Vedischev menawarkan Bibel itu kepada kolektor dengan harga di bawah US$1,15 juta atau jauh dari perkiraan nilai sesungguhnya.
Dua rekannya yang lain dihukum lebih ringan atas perannya mencari pembeli untukbarang curian tersebut.
Ketiga orang itu ditangkap dalam operasi jebakan yang dilakukan oleh sesama rekannya di FSB, dinas intelijen luar negeri alias CIA-nya Rusia.
Bibel tersebut merupakan buku yang pertama dicetak secara massal dengan mesin cetak yang menggunakan tehnik cetak bergerak buatan Johannes Gutenberg di tahun 1450an. Bibel itu dicuri dari lemari besi Univesitas Moskow pada tahun 2009.
Jurubicara pengadilan Irina Zhirnova mengatakan, buku itu “tak ternilai harganya” dan para pakar memperkirakan nilai jualnya mencapai US$20,4 juta.
“Orang-orang ini bukan spesialis barang seni,” kata Zhirnova tentang ketiga pelaku. “Kebetulan saja salah satu di antara mereka memiliki akses atas buku langka ini dan terlintas di pikiran mereka untuk mendapatkan uang darinya.”
Buku itu sedang dalam perbaikan setelah salah satu lembar halamannya dipotong untuk diperiksa keasliannya oleh calon pembeli, imbuh Zhirnova.*