Hidayatullah.com—Tersangka penembakan di markas militer Amerika Serikat Fort Hood, yang menewaskan 13 orang dan melukai 30 orang lainnya, mengatakan bahwa pemerintah Amerika berperang melawan Islam.
“Keterlibatan saya adalah atas nama sebuah pemerintahan yang secara terbuka mengaku benci jika hukum Allah Yang Maha Kuasa menjadi hukum tertinggi di muka bumi ini,” kata Nidal Hasan dalam pernyataannya ke media Amerika, Fox News Sabtu (28/7/2013) dikutip Xinhua.
Nidal Hasan berpangkat mayor dan berdinas sebagai psikiater militer pada November 2009 saat terjadi penembakan di Fort Hood, Texas.
Ketika ditanyai apakah perang yang dilakoni Amerika Serikat itu adalah perang terhadap Islam Hasan menjawab, “Anda benar.” Dia berkata, “Saya berpartisipasi di dalamnya.”
Hasan mengaku menyesali tahun-tahunnya selama di angkatan darat, dan mengatakan bahwa tugas dinasnya itu bertentangan dengan kepercayaan agamanya.
Dalam pernyataannya setebal lebih dari enam halaman, Nidal Hasan mengkritik kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah dalam masalah Palestina.
Pernyataan serupa dikemukakan Muslim kelahiran Amerika itu saat sidang pra-pengadilan dan pemilihan juri. Dia menjadi pengacara bagi dirinya sendiri dalam kasus penembakan di Fort Hood.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Fox News mengatakan, Hasan tidak menyebut secara langsung kasus penembakan di mana dirinya menjadi tersangka.
Hasan dijerat 13 dakwaan pembunuhan tidak terencana dan 32 dakwaan upaya pembunuhan tidak berencana di Pangkalan Angkatan Darat AS Fort Hood, Texas, Nopember 2009. Persidangannya dijadwalkan mulai 6 Agustus mendatang. Dia terancam hukuman mati jika dinyatakan bersalah.*