Hidayatullah.com—Berbicara pada pertemuan ke-68 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa upaya perdamaian yang diajukan oleh Presiden Iran Hassan Rouhani merupakan sebuah tipuan dan rencana jahat agar sanksi menyakitkan terhadap Teheran diakhiri.
“Rouhani tidak terdengar seperti Ahmadinejad, tetapi ketika bicara soal program nuklir Iran perbedaan di antara mereka berdua adalah ini: Ahmadinejad merupakan seekor serigala berbulu serigala. Rouhani adalah seekor serigala berbulu domba. Seekor serigala yang dia kira bisa menarik wol di mata [=mengelabui] masyarakat internasional,” kata Netanyahu dikutip Euronews (1/10/2013).
Netanyahu mendesak agar PBB terus menekan Iran, mempertahankan sanksi dan hanya mengangkatnya jika program nuklir Iran dilucuti.
Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan pernah membiarkan Iran memiliki persenjataan nuklir.
Negara Zionis itu sendiri memiliki fasilitas nuklir, meskipun tidak diakuinya secara terbuka, yaitu reaktor nuklir Dimona di sebelah selatan yang terletak di kawasan gurun Negev dan fasilitas nuklir Sorek di utara dekat Galilee yang berdekatan dengan perbatasan Suriah.
Insinyur nuklir Israel Mordechai Vanunu di tahun 1980an pernah membocorkan rahasia program nuklir Zionis Yahudi itu ke publik internasional lewat media di Inggris. Vanunu kemudian diculik oleh agen intelijen Mossad di Italia, lalu diadili di Israel.*