Hidayatullah.com—Suriah sudah menghancurkan atau melumpuhkan semua fasilitas produksi dan pencampuran senjata kimia yang diakui dimilikinya, kata pengawas senjata kimia internasional.
“Suriah sudah memberikan kami kontrol pelaksanaan yang disebut sebagai rencana umum penghancuran untuk memusnahkan semua cadangan [senjata kimia],” kata jurubicara OPCW Michael Luhan dikutip Euronews (31/10/2013).
Tim Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) pemenang Nobel Perdamaian 2013 itu telah menginspeksi tempat-tempat pembuatan dan gudang senjata kimia di seluruh Suriah.
Berdasarkan kesepakatan yang digagas oleh Amerika serikat dan Rusia, Suriah bersedia memusnahkan cadangan senjata kimianya demi menghindari ancaman serangan militer oleh Amerika Serikat dan sekutunya, menyusul serangan gas sarin pada Agustus lalu.
Hari Rabu (30/10/2013), utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Suriah Lakhdar Brahimi bertemu dengan Presiden Bashar al-Assad. Dalam pertemuan itu Assad mengatakan bahwa negosiasi akan menghentikan konflik hanya apabila kekuatan-kekuatan asing berhenti memberikan bantuan kepada oposisi untuk menggulingkan dirinya.
Brahimi juga bertemu dengan para pemimpin kelompok oposisi.*