Hidayatullah.com—Lebih dari 300 orang, termasuk pendeta, guru dan dokter ditangkap dalam operasi global melawan pornografi anak.
Dilansir Euronews (15/11/2013) penangkapan itu merupakan buah dari penyelidikan selama tiga tahun atas perusahaan distribusi film pornografi anak Azovfilms.com yang berbasis di Kanada.
Dari 348 orang yang ditangkap, 108 dibekuk di Kanada, 76 di Amerika Serikat dan 164 di berbagai negara mulai Spanyol hingga Australia. Sebanyak 40 di antaranya berprofesi sebagai guru, 9 dokter dan perawat, 32 orang yang merupakan relawan untuk anak, 6 polisi, 9 pendeta, 3 orangtua angkat, kata kepala Unit Kejahatan Seks Toronto.
Penyelidik mengatakan, pengunggah materi pornografi anak salah satunya merupakan pelatih tim baseball negara bagian Washington, yang diperkirakan membuat lebih dari 500 film pornografi anak.
Sedangkan seorang pegawai sekolah di Georgia, AS dituduh memasang kamera di kamar ganti siswa untuk merekam gambar alat kelamin mereka, kata US Postal Inspection Service yang membantu memeriksa database milik situs online tersebut.
Keseluruhan lebih dari 350.000 foto dan 9.000 video berisi gambar kejahatan seksual anak ditemukan oleh penyelidik.
Buah dari penyelidikan itu sebanyak 385 anak berhasil diselamatkan oleh 30 kesatuan polisi dari seluruh dunia. Kebanyakan dari mereka anak-anak yang belum mencapai pubertas.
Avozfilms.com yang memiliki pendapatan lebih dari 4 juta dolar dari bisnis haramnya itu telah menjadi target penyelidikan sejak tahun 2010. Situs itu sekarang telah ditutup. Pemiliknya adalah warga Kanada bernama Brian Way. Dia ditangkap bulan Mei lalu.
Menyusul penyelidikan terpisah oleh kelompok pembela hak anak internasional Terre Des Hommes, terungkap pekan ini identitas lengkap 1.000 tersangka pedofil yang telah dilaporkan ke Interpol, setelah mereka meminta koneksi lewat webcam untuk menyaksikan aktivitas seksual anak perempuan Filipina berusia 10 tahun.
“Sweetie”, nama anak perempuan itu, adalah jebakan berupa tokoh animasi komputer yang sengaja dibuat Terre des Hommes untuk menjaring para predator anak di bawah umur di internet. Setelah sepuluh pekan menawarkan “jasanya” dengan imbalan uang, Sweetie dikontak oleh 20.000 pengguna internet.*