Hidayatullah.com—Diam-diam Amerika Serikat ternyata telah menawarkan hadiah uang $10 juta sejak bulan Januari lalu bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi pelaku serangan atas kantor diplomatiknya di Benghazi, Libya.
Hal itu terungkap ketika salah seorang anggota parlemen dari Partai Republik menanyakannya, lapor BBC (16/11/2013).
Sayembara tersebut tidak diumumkan di situs Rewards of Justice dengan alasan keamanan, kata Departemen Luar Negeri.
Empat warga Amerika; Dubes Chris Stevans, seorang staf Deplu AS dan dua mantan anggota pasukan khusus angkatan laut tewas dalam serangan tanggal 11 September 2012 itu.
Amerika Serikat kemudian menuding kelompok-kelompok bersenjata di Libya sebagai pelakunya. Menurut pemerintah AS aksi itu direncanakan lebih dahulu.
Pada bulan Agustus AS mengajukan tuntutan kepada seorang pemimpin kelompok bersenjata Libya, Ahmad Abu Khattala.
Anggota Kongres dari Partai Republik
selama ini menuding pemerintah Presiden Barack Obama meremehkan serangan itu.
Departemen Luar Negeri AS tidak mengatakan apakah uang itu sudah terpakai untuk membayar orang yang memberikan informasi tentang pelaku serangan di Benghazi itu.*