Hidayatullah.com–Tiga perempat juta pemuda di Inggris merasa hidup mereka tidak berarti, demikian temuan studi Prince’s Trust.
Badan amal Prince’s Trust mengatakan, hampir sepertiga dari kaum muda yang sudah lama menganggur mempertimbangkan untuk bunuh diri.
Tindakan cepat harus dilakukan untuk menyelamatkan jiwa anak-anak muda tuna karya ini, kata Prince’s Trust, seperti dilaporkan BBC, Kamis (2/1/2014).
Pemerintah mengatakan mereka melakukan “semua yang mungkin dilakukan” untuk membantu anak muda mencari kerja.
Bulan lalu, angka dari Badan Statistik Nasional menunjukkan tingkat pengangguran Inggris turun dan jumlah penganggur berkurang 99.000 ribu orang ke angka 2,39 juta hingga Oktober 2013.
‘Tidak punya harapan’
Prince’s Trust mewawancarai 2.161 anak muda berusia 25 tahun. Dua ratus delapan puluh satu di antaranya diklasifikasikan sebagai Neet (tidak memiliki pekerjaan, pendidikan atau pelatihan) dan 166 orang sudah menganggur selama enam bulan lebih.
Martina Milburn, pemimpin Prince’s Trust, mengatakan, “Pengangguran terbukti menyebabkan keputusasaan dan masalah mental jangka panjang pada anak muda.
“Ribuan orang bangun tidur setiap hari dan merasa bahwa hidup mereka tidak berarti, setelah berusaha mendapatkan pekerjaan selama bertahun-tahun.
“Jika kita tidak bertindak cepat, ada bahaya besar bahwa anak-anak muda ini bukan hanya tidak punya pekerjaan tapi juga tidak punya harapan.”
Prince’s Trust didirikan oleh Pangeran Charles pada 1976 untuk membantu anak-anak muda dari keluarga miskin dan tidak memiliki pendidikan.*