Hidayatullah.com—Aljazair mengumumkan tidak akan memperbarui perjanjian pasokan gas dengan Maroko beberapa hari setelah memutuskan hubungan diplomatik dengan tetangganya di Afrika Utara itu.
Rabat saat ini mengambil 900.000 meter kubik gas alam Aljazair per tahun dari jalur pipa Maghreb-Europe, yang membentang dari Aljazair ke Spanyol dan Portugal melalui wilayah Maroko.
Kontrak dengan Maroko berakhir pada Oktober.
Dalam pertemuan dengan duta besar Spanyol, Menteri Energi Mohamed Arkab mengatakan pasokan gas untuk Spanyol di masa mendatang akan disalurkan melalui pipa alternatif yang disebut Medgaz, yang terjalin dari Beni Saf di Aljazair ke Almeria di Spanyol tanpa melalui Maroko, lansir BBC Kamis (26/8/2021).
Jalur pipa itu memiliki kapasitas delapan miliar meter kubik per tahun, dan masih dapat ditingkatkan, menurut Arkab.
Pada hari Selasa (24/8/2021), Aljazair memutuskan hubungan dengan Maroko, menuduh Rabat melakukan “tindakan bermusuhan” karena mendukung separatis Tizi Ouzou.
Maroko menolak tuduhan itu yang disebutnya “tidak masuk akal”.
Kedua negara itu sejak lama memiliki hubungan yang tidak harmonis – terutama karena masalah sengketa wilayah Sahara Barat.*