Hidayatullah.com—Senin (20/01/2014) dunia dikejutkan tayangan beberapa stasiun televisi yang berisi dokumentasi kejahatan perang di Suriah oleh rezim Bashar al Assad.
Foto-foto tersebut didokumentasikan oleh seorang polisi yang bekerja dalam militer Suriah selama 13 tahun. Selama perang berlangsung, setiap harinya ia ditugaskan memotret setiap jasad yang dibawa ke rumah sakit untuk kemudian ia laporkan ke atasannya.
Dikutip Anadolu Ajansı (AA) dan Turkiye Gazetesi (TG), Jasad-jasad terebut adalah para anggota gerakan oposisi Suriah yang disiksa dan dibiarkan mati kelaparan.
Pada setiap jasad terdapat kode dan data yang dianggap sebagai data dalam militer suriah yang menunjukkan telah dilaksanakannya perintah pembunuhan.
Tidak tahan melihat kondisi yang ia sebut sebagai pengganyangan tersebut, ia mulai membuat salinan foto-foto tersebut dan melalui salah seorang anggota keluarganya, salinan foto-foto tersebut disampaikan kepada seorang anggota oposisi yang ia percayai dan mempunyai hubungan dengan lembaga hak asasi manusia internasional.
Dia juga sempat memotret para korban secara masal. Salinan yang dikumpulkan selama dua tahun tersebut berjumlah 55.000 foto, kemudian oleh oposisi berhasil dibawa keluar Suriah dan disampaikan kepada bebrapa pakar ternama dalan kasus kejahatan perang dan kriminal atas kemanusiaan di Inggris.
David Crane, salah satu dari tiga penulis laporan pembantaian ribuan orang oleh rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah, menyamakannya dengan kejahatan rezim Nazi.
”Tubuh kurus itu tanda kelaparan sebagai metode penyiksaan. Itu mengingatkan foto dari mereka (yang ) ditemukan masih hidup di kamp-kamp kematian Nazi setelah Perang Dunia II,” ujarnya, kepada CNN.
Laporan itu, mengacu pada foto-foto seorang pembelot Suriah yang berjuluk “Caesar”.
Guna menindaklanjuti temuan dalam foto-foto ini, sekarang dibentuk sebuah komite lewat sebuah biro hukum “Carter-Ruck and Co” yang dibentuk demi mengusut kasus kejahatan perang tersebut.*/A. Rahman (Turki)