Hidayatullah.com–Satu hari menjelang hari peringatan ‘Revolusi 25 Januari’, terjadi percobaan pembubaran masa di beberapa titik oleh pihak militer dalam aksi demonstrasi menolak kudeta Militer. Setidaknya pembubaran tersebut menyebabkan 14 rakyat sipil meninggal dan puluhan luka-luka.
Kekerasan yang menyebabkan korban rakyat sipil terjadi di Iskandariya, Dimyat, Dimyat Jadidah, Bahiroh, Suez, dan Bani Suef.
Selain menembak mati dan membubarkan masa menggunakan tembakan gas air mata, militer juga menangkapi beberapa demonstran di antaranya 11 pemudi yang ikut berdemonstrasi di daerah Al-Jizah.
Begitu juga iring-iringan demonstran menentang kudeta di daerah Suez. Mereka dibubarkan oleh pihak militer dan puluhan orang ditangkapi.
Saksi mata menuturkan bahwa militer mengepung masjid Hamzah bin Abdul Muthollib di daerah Sez, dan menangkapi orang-orang yang shalat, demikian dilansir Al-Jazeraa Live Mesir (24/01/2014).
Bahkan di malam hari jam 20.00 masih nampak helikopter militer terbang rendah dan lambat di udara kota Kairo.
Himbauan PPMI dan KBRI sudah dilayangkan agar para Mahasiswa asal Indonesia berdiam di rumah dan tidak melakukan perjalanan jauh pada tanggal 25 Januari mendatang.
“Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok, terutama anda warga asing lebih baik diam di rumah saja,” komentar salah seorang warga Mesir kepada hidayatullah.com.
Sebelumnya, Kementrian Kesehatan memberikan pernyataan bahwa korban dari insiden tersebut adalah 4 korban nyawa dan 54 lainnya luka-luka.
Stasiun TV Al-Jazeera Sabtu (24/01/2014) menampilkan gambar bangunan pasca ledakan dalam kondisi kaca hancur dan rusak di beberapa bagian.
Menurut beberapa kesaksian para pelajar yang tinggal di daerah Bathniyyah, berjarak sekitar lima menit berjalan kaki dari lokasi ledakan, mereka mengaku mendengar suara ledakan tersebut pada jam 6.00 pagi menggetarkan dinding serta kaca apartemen.
“Iya, mendengar suara ledakan kami semua ke atas bangunan melihat asap sudah mengepul dari arah Atabah,” tutur Husyamudin Mahasiswa asal Suriah kepada hidayatullah.com. */Rizqy Utama (Mesir)