Hidayatullah.com–Hari Jum’at (14/02/2014) para demonstran kembali berunjuk rasa di berbagai propinsi di Mesir menentang kudeta militer. Mereka melakukan aksi di bawah syi’ar “Rob’ah Icon Revolusi”, demikian lansir Al-Jazeera Mubasher Misr.
Seperti tindakan sebelumnya, aksi ini disambut militer dengan memaksa para pengunjuk rasa dengan menggunakan tembakan gas air mata dan senjata laras panjang.
Tindakan tersebut menyebabkan tewasnya seorang bocah di daerah Minya, dan puluhan orang lainnya luka-luka di Suez, 6 Oktober, dan Kairo.
Sekelompok orang tidak dikenal bahkan memaksa bubar iring-iringan demonstran dengan menggunakan cartouche di Markaz Abu Hammad, Timur Mesir.
Dalam aksi kali ini, para demonstran menuntut beberapa hal; yaitu dikembalikannya Dr. Mohammad Mursy ke bangku kepresidenan, melepaskan para tahanan yang ditangkap karena berunjuk rasa, dan mengadili segera oknum-oknum militer yang menindak demonstran dengan tindakan yang melanggar hukum.
Pada 4 Februari lalu sidang terhadap mantan presiden yang digulingkan militer dan 14 tokoh al Ikhwan al Muslimun Dr Mohammad Mursy tetap pada pendirian dengan mengatakan dirinya masih sebagai presiden Mesir yang sah dan tidak mau mengakui pemerintahan kudeta.
Sidang akhirnya diundur kembali sampai dengan tanggal 1 Maret 2014 mendatang.
Sikap para pemimpin ikhwan tersebut hingga kini diapresiasi para pendukungnya dalam bentuk berdemonstrasi terus-menerus menentang kudeta.*/Anshory