Hidayatullah.ccom–Sumber-sumber media Zionis mengungkapkan bahwa pemerintah penjajah Zionis, dengan perantaraan pemerintah Amerika, terlibat dan meminta pemerintah Amerika untuk terus melanjutkan proses mempersenjatai militer Mesir dan membekalinya dengan peralatan-peralatan militer yang memungkinkan melanjutkan operasi keamanan di semenanjung Sinai untuk menghabisi “organisasi-organisasi teroris” di sana, demikian istilah mereka.
Dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC) dari surat kabar Zionis Ha’aretz, Rabu (19/03/2014), pemerintah Zionis menyampaikan permintaan kepada pejabat di pemerintah Amerika dan anggota senior Kongres untuk membekali militer Mesir dengan 10 helikopter tempur canggih dari jenis Aphace, sebagai upaya untuk menjamin berlanjutnya operasi militer Mesir untuk memerangi “organisasi-organisasi jihad global” di Sinai, dengan demikian akan memperbaiki situasi keamanan di seluru kawasan.
Seorang pejabat senior Zionis yang dikutip Ha’aretz mengatakan bahwa Dubes Zionis di Amerika dengan sejumlah diplomat Zionis dan anggota Kongres serta pejabat senior di Amerika, telah membahas masalah mempersenjatai militer Mesir.
Sumber ini menambahkan, dubes Zionis di Washington terus berusaha dengan intensif meyakinkan Kongres untuk menentang pembatalan transaksi pesawat heli Aphace yang sedianya untuk membekali militer Mesir.
Dalam konteks terkait, Ha’aretz menyatakan bahwa diskusi serupa sedang berlangsung di koridor-koridor Gedung Putih dan Pentagon antara para pejabat tinggi Amerika dan Zionis.
Tahun 2013, Washington telah menghentikan pengiriman sejumlah sistem militer dalam skala besar selain juga membatalkan pengiriman bantuan tunai senilai 260 juta dollar kepada para pemimpin militer Mesir, Jenderal Abdul Fatal al Sisi yang menjalankan negara itu setelah menjatuhkan presiden pertama yang terpilih secara demokratis.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Keputusan itu mencegah pengiriman barang-barang besar, termasuk helikopter Apache, pesawat jet tempur F-16, tank jenis M1A1 Abrams dan rudal-rudal Harpoon, demikian dinyatakan para pejabat Amerika.*