Hidayatullah.com—Para pejabat di pangkalan Fort Hood, Texas, hari Rabu (2/4/2014) memerintahkan agar fasilitas militer itu ditutup menyusul insiden penembakan, yang katanya, menewaskan satu orang dan melukai sejumlah orang lainnya.
Lewat akunnya di Twitter dan Facebook, pangkalan militer Amerika Serikat itu memerintahkan agar para personelnya mencari perlindungan.
“Telah terjadi penembakan di Fort Hood dan sejumlah orang dilaporkan terluka. Tim gawat darurat sudah tiba di tempat,” kata Fort Hood dalam pernyataannya dikutip Guardian, seraya menambahkan bahwa saat ini belum ada informasi rinci mengenai peristiwa itu.
Letnan Donnie Adams dari kantor sheriff Bell County mengatakan pihaknya menerjukan sejumlah petugas setelah mendapat laporan tentang adanya “seorang penembak aktif” di pangkalan militer tersebut.
Jurubicara FBI Michelle Lee mengatakan dinas intelijennya juga menurunkan sejumlah agen ke lokasi kejadian.
Para korban dirawat di Carl R Darnall Medical Center yang ada di dalam lingkungan Fort Hood, serta beberapa rumah sakit lain.
Jenderal Martin Dempsey, kepala staf gabungan, dalam pernyataannya mengungkapkan bela sungkawa kepada korban dan keluarganya.
Presiden Obama yang sedang melakukan pengggalangan dana di sebuah restoran di Chicago mengatakan, petugas harus mencari tahu tentang apa yang terjadi di pangkalan militer itu, yang disebutnya membuka luka lama.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di Fort Hood pada tahun 2009 pernah terjadi penembakan yang menewaskan 13 orang dan melukai 30 orang lainnya. Penembakan dilakukan oleh Mayor Nidal Hassan, seorang dokter militer Muslim yang muak dengan kebijakan perang Washington. Nidal Hassan mengakui perbuatannya dan dinyatakan bersalah atas seluruh dakwaan yang ditujukan kepadanya pada Agustus 2013 di pengadilan militer di Texas yang memvonisnya hukuman mati.*