Hidayatullah.com—Ratusan orang Yahudi ultra-Orthodoks berunjuk rasa di jalan-jalan kota Al-Quds (Yerusalem) menentang peraturan yang mengharuskan mereka ikut wajib militer dan bentrokan dengan aparat tidak terhindarkan.
Polisi mengatakan, para pengunjuk rasa itu melempari mereka dengan batu-batu dan botol-botol. Orang-orang Yahudi ultra-Orthodoks itu juga membakar tempat-tempat sampah, lansir Euronews.
Polisi dengan menunggangi kuda berusaha mendorong mundur para demonstran dan menangkap lima orang di antara mereka.
Unjuk rasa itu kabarnya dilakukan guna menampakkan dukungan kepada seorang laki-laki Yahudi ultra-Orthodoks yang menolak hadir di pusat rekruitmen wajib militer.
Peraturan baru yang disahkan pekan lalu, akan mengakhiri pengecualian keharusan masuk wajib militer bagi orang-orang Yahudi ultra-Orthodoks, yang sejak pendirian negara Zionis Yahudi Israel mendapatkan perlakuan khusus.
Orang-orang Yahudi lainnya, tidak dapat mengelak dari wajib militer selama 3 tahun jika sudah mencapai usia 18 tahun.
Warga Yahudi Israel dari kalangan ultra-Orthodoks banyak yang mengelak dari kewajiban militer dengan cara menuntut ilmu agama di yeshiva, semacam seminari di kalangan Kristen.
Para pemimpin agara Yahudi ultra-Orthodoks berdalih bahwa mereka memberikan sumbangsih kepada negara dengan cara menuntut ilmu agama dan berdoa. Mereka takut, masuk ke dalam dunia militer akan mengancam gaya hidup mereka yang taat menjalani aturan agamanya.*