Hidayatullah.com–Republik Ceko mulai musnahkan 80.000 ayam petelur setelah negara itu melaporkan wabah flu burung H5N1 di sebuah peternakan unggas di Libotenice pekan lalu.
Dari 188,000 ayam di peternakan itu, terletak sekitar 60 kilometer di utara Praha, lebih dari setengahnya mati saat liburan Natal. Sebanyak 8.000 lainnya menyusul mati pada 27 Desember.
Dokter hewan memusnahkan sisa unggas dan menghancurkan sekitar satu juta telur pada hari Rabu (29/12/2021).
Lenka Hanusova dari Lembaga Kesehatan Hewan mengatakan merupakan salah satu wabah flu burung terbesar dalam sejarah negara itu.
H5N1, yang berpotensi menular ke manusia, dikonfirmasi ada di peternakan itu pada 23 Desember.
Sejak muncul tanda-tanda flu burung, telur yang dihasilkan tetap berada di tempat itu dan tidak ada yang dijual ke pasar.
Badan Agraria Republik Ceko memperlihatkan kerugian mencapai CZK 20 juta (€802.005), lansir Euronews.
Flu burung juga terdeteksi di Hovorany, di daerah Moravian bagian selatan Republik Ceko.
Pada hari Senin, pemilik peternakan ayam pegar melaporkan kematian massal sekitar 1.000 unggasnya.
Aparat sudah mengkonfirmasinya dan mengatakan 5.000 ekor ayam pegar akan dimusnahkan.
Sementara itu di negara tetangga Slovenia, virus H5N1 dikonfirmasi menjangkiti unggas di sebuah peternakan kecil di bagian timur negara itu, kata Slovenian Food Safety and Veterinary Services Agency (UVHVVR) hari Senin.
Korban pertama adalah seekor angsa. Hasil pemeriksaan post mortem menunjukkan angsa itu mati akibat flu burung, kata Breda Hrovatin dari lembaga kesehatan hewan negara itu.
“Ini kasus pertama [flu burung di peternakan] di Slovenia. Kami belum pernah mengalami hal seperti ini, meskipun kami pernah melihatnya pada unggas liar,” imbuh Hrovatin
Hari Selasa, peternakan kecil di Slovenska Bistrica itu dikarantina, dan aparat mengatakan kondisinya terkendali.
Banyak kasus infeksi H5N1 dilaporkan di sejumlah negara Eropa sejak awal Desember. Para ahli meyakini virus menyebar melalui unggas-unggas liar yang sedang bermigrasi.*