Hidayatullah.com–Paus Fransiskus pada Selasa menyerukan orang-orang awam Asia untuk “memperdalam pengalaman iman dan persekutuan mereka”.
Dalam pesannya kepada pendidik, katekis, politisi, imam, dan uskup dari Asia yang berkumpul di Manila pekan ini untuk Konferensi Asia tentang Keluarga, Paus Fransiskus mendesak umat Katolik untuk bekerja di bawah “bimbingan” para uskup “sehingga menjadi ragi kasih Kristus di tengah-tengah umat manusia”.
Sebelum ini, banyak uskup dari Indonesia, Laos-Kamboja, Thailand, Nepal, Pakistan, Bangladesh, dan Taiwan menghadiri konferensi itu yang diadakan selama seminggu untuk membahas “Piagam Hak-hak Keluarga” dan dampaknya terhadap Asia.
Konferensi ini juga menandai perayaan ke-30 Piagam Hak-hak Keluarga. Piagam tersebut diumumkan oleh Paus Yohanes Paulus II tahun 1984.
Uskup Jean Laffitte, Sekretaris Dewan Kepausan untuk Keluarga Vatikan juga menghadiri konferensi itu.
Paus mengatakan bahwa ia merasa “senang” dengan pertemuan tersebut yang berfokus pada keluarga sebagai sebuah “sel dasar dari masyarakat”.
Uskup Agung Socrates Villegas dari Lingayen-Dagupan, ketua presidium Konferensi Waligereja Filipina, mengatakan pilihan Filipina sebagai tempat untuk pertemuan itu “merupakan pengakuan oleh Takhta Suci bahwa keluarga-keluarga Filipina adalah contoh bagi keluarga-keluarga di dunia”.
Dibandingkan dengan negara-negara lain, Filipina dan keluarga Asia “masih berkembang, dan merupakan contoh bagi keluarga lain di seluruh dunia”, kata prelatus itu kepada ucanews.com.
“Kami menjadi tuan rumah konferensi ini adalah sebuah kebanggaan karena kami ingin mengatakan kepada seluruh dunia bahwa keluarga Asia adalah tanda-tanda harapan, terang harapan, dan simbol harapan,” katanya UCANews, Jumat, (16/05/2014).
Konferensi itu, yang diselenggarakan oleh Dewan Kepausan untuk Keluarga dan Konferensi Waligereja Filipina, berakhir pada Jumat pekan ini.*