Hidayatullah.com—Iran membantah laporan yang menyebutkan pihaknya merekrut para pengungsi Aghanistan untuk diajak perang di Suriah guna membantu Bashar Al-Assad dan sekutunya melawan pasukan oposisi.
Mengutip para pejabat Afghanistan dan Amerika Serikat, Wall Street Journal pekan lalu melaporkan bahwa Garda Revolusi menawarkan penduduk Iran tunjangan rutin perbulan US$500 dan ribuan dolar untuk pengungsi Afghanistan jika mau berperang ke Suriah.
“Klaim koran AS itu tidak berdasar sama sekali dan bertujuan untuk mencemarkan citra Iran di Afghanistan,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham dalam pernyataan yang dimuat media Iran dan dikutip AFP Rabu (21/5/2014).
“Ini merupakan sebuah penghinaan terhadap rakyat Afghanistan dan Wall Street Journal harus meminta maaf kepada mereka,” imbuh wanita itu.
Menurut WSJ, kabar perekrutan itu dikonfirmasi oleh seorang tokoh agama Afghanistan.
Sementara itu kantor berita resmi Iran ISNA melaporkan bahwa kantor Ayatullah Mohagheh Kabuli di kota suci Syiah Qom kemudian membantah kabar tersebut.
Menurut WSJ, mengutip seorang pejabat Barat di Iran, tujuan dari perekrutan pengungsi Afghanistan itu untuk mengurangi jatuh korban dari Garda Revolusi Iran dan kelompok bersenjata Syiah Hizbullah yang membantu pasukan rezim Assad.
Iran, sekutu setia rezim Assad, mengaku memberikan dukungan kepada pemerintah Damaskus berupa bantuan militer dan finansial.
Meskipun pemerintah Iran selalu membantah ada pasukannya yang ikut bertempur membantu Assad, tetapi media-media Iran kerap memberitakan kematian tentara Iran yang ikut berperang di Suriah.*