Hidayatullah.com—Seiring dengan meningkatnya kasus infeksi penyakit campak di masyarakat, lembaga pencegahan dan pengendalian penyakit Amerika Serikat, CDC, meminta agar warga melindungi diri dengan vaksinasi.
Centres for Disease Control and Prevention melaporkan, dalam 5 bulan pertama tahun 2014 tercatat ada 288 kasus infeksi campak. Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir di Amerika Serikat.
Merebaknya kasus infeksi campak di kalangan penduduk Amerika diperkirakan berkaitan dengan perjalanan warga Amerika ke Filipina, yang sejak Oktober 2013 banyak ditemukan kasus infeksi campak lapor BBC (29/5/2014).
Campak berhasil dieliminasi dari Amerika Serikat pada tahun 2000, di mana artinya tidak terdapat kasus penularan penyakit itu dalam kurun waktu 12 bulan terakhir di masyarakat setempat.
Menurut Dr Anne Schuchat direktur CDC untuk urusan imunisasi dan penyakit pernafasan, peningkatan kasus penularan campak saat ini didorong oleh warga Amerika yang tidak divaksinasi yang tertular campak di luar negeri. Sekembalinya mereka ke Amerika, orang-orang itu menularkannya kepada orang lain.
Dari 288 kasus, 280 di antaranya diduga akibat tertular sedikitnya di 18 negara.
Sembilanpuluh persen kasus campak di Amerika terjadi di kalangan orang yang tidak divaksinasi atau riwayat vaksinainya tidak diketahui.
Campak merupakan penyakit serius sangat menular yang diakibatkan oleh infeksi virus.
Gejala awal tampak sekitar 10 hari pertama setelah seseorang terjangkit virus campak. Orang itu akan mengalami gejala seperti kena flu, mata memerah dan sensitif terhadap sinar, suhu tubuh tinggi atau demam, dengan bintik putih keabuan di mulut dan tenggorokan.
Beberapa hari kemudian bintik merah-coklat akan muncul, biasanya dimulai dari belakang telinga, lalu merambat ke sekitar kepala dan leher sebelum akhirnya menyebar ke seluruh tubuh.
Campak masih umum ditemukan di negara-negara di Eropa, Asia, Pasifik dan Afrika.
Di Amerika, CDC merekomendasikan vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella) bagi setiap orang mulai usia 12 bulan. Untuk yang bepergian ke luar negeri, CDC merekomendasikan bayi di atas usia 6 bulan menerima vaksinasi MMR, lansir BBC.*