Hidayatullah.com—Senang memanjang foto diri, keluarga dan teman di internet? Selamat! Bisa jadi foto Anda sudah masuk di database intelijen Amerika Serikat.
Dalam laporannya hari Ahad (1/6/2015), New York Times memberitakan bahwa setiap hari intelijen Amerika Serikat mengumpulkan jutaan foto wajah warga Amerika dan warga asing yang digunakan untuk program facial recognition, pengenalan wajah untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan atau target yang akan diburu pihak keamanan Amerika Serikat.
Menurut dokumen yang dibocorkan mantan pegawai kontrak intelijen Amerika yang kini melarikan diri ke Rusia, Edward Snowden, lembaga intelijen NSA menjaring gambar-gambar wajah orang dari berbagai sumber di internet seperti situs media sosial, bahkan konferensi video (contoh Yahoo video chat) dan email pribadi.
NSA (National Security Agency) menggunakan perangkat lunak terbaru untuk mengeksploitasi gambar dalam jumlah masif. Berdasarkan dokumen bertahun 2011, diketahui 55.000 dari jutaan gambar yang dijaring NSA setiap hari merupakan gambar berkualitas “facial recognition”.
NY Times mengatakan tidak tahu pasti berapa banyak orang dan warga Amerika yang gambar wajahnya sudah dijaring intelijen. Namun media itu menegaskan bahwa undang-undang privasi dan pengintaian di Amerika tidak memberikan perlindungan khusus atas gambar wajah orang.
Seorang jurubicara NSA berdalih, pihaknya tetap harus mendapatkan persetujuan pengadilan jika ingin menggunakan gambar-gambar wajah orang Amerika yang berhasil dikumpulkannya. Perincian mengenai persetujuan itu merupakan rahasia negara.
Jika rata-rata 55.000 gambar didapat NSA setiap harinya, maka butuh waktu beberapa tahun bagi lembaga intelijen itu untuk mendapatkan data rinci mengenai wajah setiap orang dewasa di Amerika.*