Hidayatullah.com—Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan bahwa organisasi Jamaat-ud-Dawa (JuD) asal Pakistan sebagai “organisasi teroris asing” di negaranya.
JuD menyebut organisasinya sebagai lembaga amal, namun juga dipandang sebagai organisasi garis depan dari Lashkar-e-Taiba (LeT), kelompok pejuang Pakistan yang memerangi tentara India yang menduduki wilayah Kashmir dan dituding sebagai pelaku peledakan Mumbai 2008 yang menewaskan 166 orang. LeT sendiri dinyatakan sebagai organisasi terlarang.
“Pada Desember 2001 Departemen Luar Negeri sudah menyatakan LeT sebagai sebuah organisasi teroris asing. Sejak itu, LeT berulang kali mengubah namanya guna menghindari sanksi,” kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dalam pernyataannya hari Rabu (25/6/2014) dilansir Aljazeera.
Lebih lanjut Deplu AS mengatakan bahwa LeT kemudian membuat JuD dan mengklaimnya sebagai organisasi dakwah Islam, politik dan sosial.
Dengan dimasukkannya JuD sebagai organisasi teroris, maka pihak berwenang AS bisa membekukan aset-aset organisasi itu dan melarang seluruh warganya dan lembaga-lembaganya berurusan dengan JuD.
Meskipun dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh AS, JuD masih melakukan aktivitasnya secara terbuka di Pakistan dan pemimpinnya, Hafiz Saeed, menggelar pertemuan publik dan wawancara terbuka.
JuD mengatakan saat ini lembaganya sedang melaksanakan kegiatan amal di daerah terpencil di kawasan perbatasan di Waziristan Utara, di mana mereka membantu warga setempat yang kehilangan tempat tinggalnya akibat serangan militer belum lama ini.
Menanggapi keputusan Amerika itu, lewat akun Twitter JuD mengatakan bahwa hal itu dilakukan pada saat yang tepat dimana Amerika Serikat sedang menjalin kerjasama strategis dengan India untuk melawan Afghanistan dan Pakistan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebagai negara sekutu Amerika Serikat dan Barat, India menyambut baik keputusan Washinton itu.
“Pelarangan Jamaat-ud-Dawa merupakan kebijakan dari otoritas Amerika Serikat yang disambut baik. India dan AS serta negara-negara lainnya perlu untuk bekerjasama guna melumpuhkan ancaman teror di dunia ini,” kata Kapten Abhimanyu dari partai penguasa di India saat ini, Bharatiya Janata, partai rasis yang kerap memerangi warga Muslim di India dan memicu pembantaian ribuan Muslim tahun 1992 dalam sengketa Masjid Babri di Ayodhya, Uttar Pradesh, yang hingga sekarang belum tuntas.*