Hidayatullah.com—Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyeru dilakukannya penyelidikan atas sebuah pesawat Malaysia Airlines yang jatuh di Ukraina dan menewaskan hampir 300 orang.
Menyebut bencana itu sebagai “hari tragis” yang terjadi di “tahun tragis” bagi Malaysia, Najib Razak mengatakan penyelidikan atas peristiwa itu tidak boleh dipersulit dengan apapun.
Pesawat Boeing 777 berkode MH17 itu jatuh di wilayah yang dikuasai pemberontak Ukraina dekat perbatasan Rusia pada hari Kamis petang (17/6/2014), saat terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur.
Baik pihak Rusia maupun pihak-pihak yang berkonflik di Ukraina tidak ada yang mengaku sebagai penyebab jatuhnya pesawat tersebut, yang diyakini meledak di udara akibat terkena tembakan misil.
Dalam pernyataannya, Malaysia Airlines mengatakan MH17 membawa sedikitnya 154 penumbang berkewarganegaraan Belanda, 27 Australia, 43 Malaysia (termasuk 15 awak pesawat), 12 Indonesia dan 9 Inggris. Penumpang lainnya berasal dari Jerman, Belgia, Filipina dan Kanada, serta 41 penumpang belum diketahui asalnya.
Pejabat Australia mengatakan, sebagian dari penumpang adalah orang-orang yang akan mengikuti konferensi internasional HIV/AIDS di Melbourne.
Dalam pernyataannya, PM Najib Razak mengatakan bahwa rute yang dilewati pesawat sebelumnya sudah dinyatakan aman oleh International Civil Aviation Organisation.
“Malaysia tidak dapat memverifikasi penyebab tragedi ini. Tetapi kami harus dan akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat ini,” kata Najib Razak dikutip BBC.
“Jika terungkap bahwa pesawat benar-benar ditembak jatuh, kami bersikeras pelakunya harus diadili,” imbuhnya.
Para pejabat Amerika Serikat dan Ukraina mengatakan bahwa mereka yakin pesawat tersebut jatuh karena terkena tembakan misil.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan itu “tindakan terorisme.”
Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin kepada BBC mengatakan, dia memiliki rekaman sadapan pembicaraan telepon yang membuktikan bahwa MH17 ditembak jatuh oleh separtis pro-Rusia.
Sementara pada saat yang sama pemimpin kelompok separatis Alexander Borodai menuding pemerintah Ukraina yang menjatuhkan pesawat itu.
MH17 jatuh di antara Krasni Luch di daerah Luhansk dan Shakhtarsk di Donesk.
Dilansir Euronews, puing-puing dari pesawat MH17 itu terlihat hitam dan gosong akibat terbakar. Penduduk setempat melaporkan bahwa mereka melihat potongan-potongan tubuh mayat berserakan di lahan sekitarnya.
Pimpinan otoritas lalu lintas udara Rusia Sergei Kovalyov kepada BBC Rusia mengatakan bahwa wilayah udara di Ukraina bagian timur tetap dibuka selama konflik, karena pesawat-pesawat sebelumnya yang tertembak jatuh kebanyakan jenis helikopter dan pesawat jet yang terbang rendah.
“Untuk menjatuhkan sebuah pesawat dari ketinggian 10.000 meter, Anda perlu memiliki senjata yang sangat serius … misil,” kata Kovalyov.
“Itu bisa jadi sebuah kesalahan atau sebuah aksi teroris,” ujarnya.
Ukraina menuding Rusia menyuplai para pemberontak dengan misil-misil canggih.
Sebelumnya pada hari Kamis, para pejabat Ukraina menyalahkan Angkatan Udara Rusia atas penembakan terhadap pesawat-pesawat jetnya pada hari Rabu dan sebuah pesawat kargo pada hari Senin.*