Hidayatullah.com–Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya dan sekutunya telah mulai membom posisi yang dikuasai oleh kelompok lSIS di Suriah. Itu adalah serangan pertama AS sejak membentuk koalisi untuk menyerang kelompok ISIS.
Pusat Komando AS mengatakan, Amerika dan “mitra-mitra” Amerika melancarkan serangan bom dan rudal Tomahawk ke posisi-posisi kelompok ini di Suriah pada hari Selasa (23/09/2014), demikian kata Pentagon dikutip Aljazeera.
“Saya bisa mengonfirmasi bahwa militer AS dan pasukan negara-negara mitra telah melakukan serangan militer terhadap ISIL (kelompok Islamic State) di Suriah menggunakan bom-bom dan Rudal Serangan Darat Tomahawk,” kata juru bicara Pentagon Laksamana Muda John Kirby dalam satu pernyataan hari Senin (22/09/2014).
Lebih lanjut dikatakan, serangan itu melibatkan pembom, pesawat tempur dan rudal jelajah.
Pusat Komando AS tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang lokasi serangan, meskipun sudah diketahui kubu utama ISIS adalah di provinsi Raqqa.
“Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa pasukan militer negara AS dan mitranya melakukan aksi militer terhadap teroris ISIS di Suriah menggunakan pesawat tempur, pembom dan rudal Tomahawk,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS
“Keputusan untuk melakukan serangan ini dibuat lebih awal pada hari ini oleh komandan pusat komando AS di bawah otoritas yang diberikan kepadanya oleh panglima tertinggi. Kami nanti akan memberikan rincian lebih lanjut sesuai operasi.”
Serangan itu dilakukan setelah beberapa pekan AS membentuk koalisi untuk menghadapi kelompok ISIS. Koalisi ini terdiri dari negara-negara anggota NATO, Australia dan negara-negara Arab.
AS menyatakan serangan ini tidak melibatkan negara lain selain koalisi itu. Prancis melancarkan serangan pertama pada ISIS di Iraq pekan lalu namun tidak memberikan indikasi akan memperluas serangan ke Suriah.
Presiden AS, Barack Obama, mengatakan pada 10 September bahwa serangan akan diperluas sehingga akan menghinakan dan akhirnya menghancurkan kelompok ISIS.
Serangan itu terjadi sehari setelah juru bicara ISIS, Abu Mohammed al-Adnani, mengimbau semua pendukungnya untuk menyerang orang asing dimanapun mereka berada.
Dalam video berdurasi 43 menit itu, Adnani mengatakan: “Jika Anda dapat membunuh orang kafir Amerika atau Eropa – terutama orang Prancis yang pendengki dan kotor – Australia atau Kanada, atau orang kafir lainnya dari orang-orang kafir yang berperang, termasuk warga negara dari negara-negara yang bergabung dengan koalisi melawan ISIS, kemudian bertawakallah kepada Tuhan, dan bunuhlah mereka dengan cara apapun.”
Sebagaimana kasus agresi terhadap Afghanistan, Iraq dan Libya, negara-negara Barat di bawah kendali Amerika juga berbagung menyerang ISIS.*