Hidayatullah.com–Arab Saudi merupakan negara importir senjata terbesar di dunia pada 2014. Aktivitas impor senjata Arab Saudi ini melampaui India.
Angka perdagangan alat pertahanan global memang meningkat enam tahun berturut-turut hingga mencapai US$64,4 miliar.
Hal ini disampaikan dalam laporan perusahaan riset pasar global dan informasi ekonomi, IHS, pada Minggu (8/3/ 2015), seperti dikutip Reuters. IHS mengatakan, pertumbuhan pasokan persenjataan meningkat seiring permintaan yang bertambah dari negara-negara maju untuk pembelian pesawat tempur, ditambah lagi terjadinya ketegangan di Timur Tengah dan Asia Pasifik.
Amerika Serikat masih menjadi eksportir terbesar alat pertahanan pada 2014, disusul oleh Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman. Lima negara ini tidak tergoyahkan di posisi ini sejak 2013.
“Pertumbuhan di Arab Saudi sangat dramatis, dan berdasarkan permintaan sebelumnya, jumlah ini tidak akan menurun,” kata pernyataan analis pertahanan IHS, Ben Moores.
Impor Saudi meningkat 54 persen antara 2013 dan 2014. Berdasarkan rencana impor tahun 2015, nilai pemesanan senjata Saudi meningkat 52 persen hingga US$9,8 miliar (sekitar Rp127,9 triliun).
Peningkatan permintaan Saudi menyusul keterlibatan negara itu dalam koalisi penggempur ISIS di Suriah dan Irak yang dipimpin Amerika Serikat. Uni Emirat Arab yang turut dalam koalisi juga termasuk lima importir senjata terbesar dunia.
Lima importir terbesar senjata pada 2014 setelah Arab Saudi adalah India, Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan Taiwan. Posisi di tahun 2013 adalah India, Arab Saudi, UEA, Taiwan, dan Tiongkok.
“Jika kita melihat peluang ekspor di tingkat global untuk industri pertahanan, lima dari 10 negara terbesar berasal dari Timur Tengah, yang merupakan pasar regional terbesar dan ada peluang penjualan senilai US$110 miliar dalam satu dekade ke depan,” kata Moores.
Arab Saudi dan UEA mengimpor sistem pertahanan senilai US$8,6 miliar pada 2014, lebih besar ketimbang impor negara-negara Eropa dijadikan satu. Yang paling diuntungkan dalam hal ini adalah Amerika Serikat, dengan nilai ekspor senjata ke Timur Tengah pada 2014 mencapai US$8,4 miliar, naik dari US$6 miliar pada 2013.
Survei IHS tidak termasuk persenjataan ringan, amunisi dan program intelijen dan keamanan dalam negeri.*