Hidayatullah.com—Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz hari Rabu (29/4/2015) menetapkan Pangeran Muhammad bin Nayif sebagai pangeran mahkota, setelah Pangeran Muqrin mengajukan pengunduran diri.
“Kami memutuskan untuk menanggapi permintaan yang mulia dan apa yang telah diungkapkannya tentang keinginannya untuk dibebaskan dari posisi pangeran mahkota,” kata Istana Kerajaan Saudi dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita Saudi Press Agency.
Keputusan istana menyebutkan Pangeran Muhammad bin Nayif ditunjuk menjadi pangeran mahkota, serta wakil perdana menteri. Pada saat yang sama dia masih menduduki jabatannya sebagai menteri dalam negeri dan kepala dewan politik dan keamanan, yang merupakan sebuah lembaga koordinator.
Dalam keputusan yang berbeda, istana menunjuk Pangeran Muhammad bin Salman sebagai putra mahkota kedua, yang akan menggantikan posisi putra mahkota jika berhalangan.
Dilepaskannya Pangeran Muqrin dari daftar pewaris tahta kerajaan menandai akan berakhirnya era kepemimpinan anak-anak dari mendiang Raja Abdulaziz dan mulai bergeser ke generasi cucunya.
Raja Salman bin Abdulaziz yang berkuasa saat ini adalah saudara laki-laki mendiang Raja Abdullah dari ibu yang berbeda. Sementara Pangeran Muqrin (69 tahun), yang diangkat sebagai pangeran mahkota kedua menjelang kematian Raja Abdullah, merupakan putra terakhir dari Raja Abdulaziz (dikenal dengan sebutan Ibnu Saud) pemimpin Kerajaan Arab Saudi pertama dan negara Saudi ketiga.
Pangeran Muhammad bin Nayif adalah keponakan Raja Salman. Dia dikenal luas sebagai penumpas gerakan Al-Qaidah di Arab Saudi sepuluh tahun lalu.
Pangeran Muhammad bin Salman adalah putra Raja Salman yang saat ini masih berusia 30-an tahun.
Setelah penunjukannya sebagai pangeran mahkota kedua atau wakil pangeran mahkota, Pangeran Muhammad bin Salman tetap akan menjalankan tugasnya sebagai menteri pertahanan dan kepala dewan ekonomi dan pembangunan.
Selain perubahan di atas, Raja Salman menunjuk Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat Adel Al-Jubair sebagai menteri luar negeri.
Al-Jubair menggantikan Pangeran Saud Al-Faisal yang “meminta dibebaskan dari tugasnya karena alasan kesehatan,” lapor Saudi Press Agency.
Pangeran Saud menjabat menteri luar negeri sejak tahun 1975, sehingga menjadikannya sebagai menteri luar negeri terlama di dunia.*