Hidayatullah.com—Angkatan Laut Tunisa menyelamatkan 356 migran, termasuk seorang bayi perempuan berusia 2 bulan, di lepas pantai sebelah tenggara dekat Ben Guerdane, kata Palang Merah.
Ammar Lamloum, seorang staf Palang Merah, mengatakan kepada AFP bahwa mereka terdiri dari migran, kebanyakan dari Afrika, yang diselamatkan saat berusaha mencapai Pulau Lampedusa, Italia.
“Mereka sekarang berada di pelabuhan di Ben Guerdane, kata Lamloun sepertidikutip Aljazeera Rabu (10/6/2015).
Tunisia dan Italia bekerjasama menyelamatkan para migran yang terkatung-katung di Laut Tengah, yang berangkat dari pelabuhan di Libya berusaha menuju Eropa
Empat dari migran yang diselamatkan, termasuk seorang wanita hamil, saat ini sedang dirawat di rumah sakit, kata Lamloun, seraya menambahkan ada 38 perempuan dan 7 anak lainnya di atas kapal.
Kapal kecil itu berangkat dari Libya dengan mengangkut migran asal Sub-Sahara, Suriah, Maroko dan Mesir. Mesin kapal mati ketika berada di wilayah laut Tunisia.
“Banyak orang yang telah diselamatkan dan berbicara kepada saya merasa senang, sebab mereka telah diselamatkan dan tidak tenggelam seperti banyak orang lainnya di Laut Tengah,” kata wartawan Aljazeera Nazanine Moshiri dari Tunis.
“Tetapi begitu euforia usai, mereka baru menyadari bahwa mereka berada kembali di tempat di mana mereka berangkat, kembali ke Afrika.”
Pada bulan April dan Mei, kapal-kapal Tunisia menyelamatkan lebih dari 450 migran yang mencoba perlayaran berbahaya itu.
Pantai Libya sepanjang 1.770 kilometer menjadi batu loncatan bagi orang-orang Afrika yang ingin mencari penghidupan lebih baik di Eropa. Kebanyakan dari mereka berusaha menuju Pulau Lampedusa, Italia, yang berada 300 km dari pantai Libya.
Jumlah migran yang ingin menyeberang bertambah beberapa tahun belakangan, seiring dengan konflik berdarah yang terjadi di sejumlah negara Afrika dan Timur Tengah.
Satu-satunya pihak yang mengambil keuntungan banyak dari kondisi itu adalah kawanan penyelundup manusia.
Jumlah migran yang memasuki Uni Eropa secara ilegal pada tahun 2014 bertambah tiga kali lipat menjadi 276.000, menurut Frontex, dinas perbatasan UE. Hampir 220.000 dari mereka menuju Eropa melalui Laut Tengah.
Internasional Organisation for Migration mengatakan pada bulan April 2015 sekitar 1.750 migran tewas saat menyeberangi Laut Tengah. Angka itu 30 kali lebih banyak dibanding periode yang sama tahun 2014.*