Hidayatullah.com–Ketua biro politik gerakan perlawanan Islam Hamas, Kholid Misy’al bersama rombongan melaksanakan shalat idul fitri bersama Raja Salman Bin Abdul Aziz di Makkah Al-Murkarramah.
Sejumlah sumber di gerakan Hamas dikutip Quds Press dan PIC menyebutkan, Raja Salman menyalami Misy’al dan menyambutnya di Makkah. Sementara itu, kepala intelijen Saudi, Kholid ben Ali ben Abdullah Al-Humiadan kemarin Kamis sudah bertemu dengan Misy’al.
Sumber-sumber media teluk mengatakan, selama kunjungan yang berlangsung dua hari, Misyal bersama delegasi Gerakan Hamas akan membahas cakrawala kerjasama dengan Riyad, melalui serangkaian pertemuan dengan para pejabat Arab Saudi.
Sejumlah sumber di Hamas dikutip PIC menegaskan, Raja Salam bertemu langsung dengan Kholid Misy’al sehabis melakukan shalat Idul Fitri. Sebelumnya, kepala badan intelijen Saudi, jenderal Kholid ben Ali ben Abdullah Humai dan bertemu dengan Kholid Misy’al.
Dalam pernyataan persnya, Sabtu (18/07/2015) Hamas mengatakan, delegasi yang dipimpin ketua biro politik, Kholid Misy’al bersama anggotanya Dr. Musa Abu Marzuq, Shaleh Arury, Muhammad Nazal melakukan kunjungan ke KSA selama dua hari.
Mereka juga sempat menunaikan ibadah umroh di Masjid Al-Haram dan bertemu langsung dengan khadimul Haromain Raja Salman bin Abdul Malik, selain bertama dengan pangeran Muhammad Nayef dan putra mahkota Muhammad ben Salam.
Hamas mengisyaratkan, delegasi mengucapkan terima kasih kepada para pejabat Haromain atas penerimaan dan kedekatanya. Hamas juga mengapresiasi dukungan KSA selama ini kepada bangsa Palestina dan masalahnya.
Kunjungan ini adalah yang pertama sejak Raja Salman bin Abdul Aziz berkuasa di.negeri tersebut, menggantikan kakaknya Abdullah bin Abdul.Aziz yang meninggal.dunia pada 23 Januari 2015 lalu. Ini juga kunjungan yang pertama sejak Juni 2012 lalu.
Pada 8 Februari 2007, Arab Saudi pernah mensponsori perjanjian antara Gerakan Hamas dan Fatah untuk rekonsiliasi nasional, yang dikenal.dengan “Perjanjian Makkah'”, setelah melalui diskusi yang berlangsung selama dua hari, dicapai kesepakatan pembentukan Pemerintahan Persatuan Nasional.
Lebih dari satu kesempatan, nelalui sejumlah pimpinannya, Gerakan Hamas telah menegaskan tekadnya untuk mengembangkan hubungan dengan Arab Saudi dan mengatasi kebuntuan yang terjadi di.akhir-akhir masa kekuasaan raja Abdullah. Hamas memahami betul pentingnya peran sentral dan pengaruh Atab Saudi dalam peristiwa-peristiwa kawasan Arab dan regional secara umum.
Para pengamat menyatakan, kunjungan Misyal ke Arab Saudi ini akan menjadi awal upaya untuk memperbaiki tingkat hubungan antara kedua belah pihak, di tengah-tengah munculnya keadaan kedekatan bilateral yang disebabkan oleh perubahan kebijakan luar negeri arab Saudi.*