Hidayatullah.com–Putra Presiden Yaman Abdullah Saleh menyatakan mendukung upaya dialog untuk mengakhiri konflik politik di negaranya.
Ahmad Saleh, yang juga komanda pasukan elit Garda Republik, berperan dalam mengawal pemerintahan ayahnya, setelah Presiden Saleh terluka dalam insiden ledakan di kompleks kepresidenan.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan kantornya pada hari Ahad (26/6), Ahmad Saleh menyatakan dukungannya atas upaya Wakil Presiden Abdu Rabbu Mansur Hadi guna mencari solusi krisis di Yaman.
Sebagaimana dilansir Associated Press, para pejabat setempat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa Ahmad Saleh sedang dalam tekanan Arab Saudi dan Amerika Serikat, yang menuntut penarikan mundur pasukannya sehingga pengalihan kekuasaan presiden bisa berjalan mulus.
Negara anggota Dewan Kerjasama Teluk berulangkali mencoba menjadi penengah antara Presiden Ali Abdullah Saleh dengan kelompok oposisi yang berseteru. Namun setiap kali itu pula kedua pihak terus mencari celah untuk menghindari kesepakatan. Terakhir kelompok penentang Presiden Saleh menembakkan bom ke arah masjid di dalam kompleks kepresidenan saat shalat Jum’at awal Juni ini (03/6). Menurut Alarabiya yang mengutip tim penyelidik dari AS, ledakan itu disebabkan oleh rudal buatan Amerika Serikat.*