Hidayatullah.com—Amerika Serikat diam-diam mengerahkan pesawat tanpa awaknya (drone) untuk menarget para pemimpin ISIS/ISIL. Operasi itu dijalankan oleh badan intelijen Amerika CIA dan pasukan khususnya di Suriah, lapor Washington Post Selasa (1/9/2015).
Menurut koran Amerika itu, operasi dilakukan dengan menggunakan drone bersenjata untuk membunuh para pemimpin ISIS/ISIL yang menjadi target. Misi klandestin tersebut dilakukan terpisah dari operasi militer AS yang lebih luas yang dilakukan bersama dengan sejumlah negara lain di Suriah dan Iraq.
Serangan di lapangan dilakukan oleh Joint Special Operations Command (JSOC), sementara CIA berperan sebagai pengidentifikasi dan pencari lokasi keberadaan pemimpin atau tokoh ISIS/ISIL yang menjadi targetnya.
Di antara anggota ISIS/ISIL yang dibunuh lewat operasi khusus itu adalah Junaid Hussain. Dia adalah seorang hacker asal Inggris yang menurut Pentagon merekrut simpatisan-simpatisan ISIS untuk melancarkan serangan sendiri di negara-negara Barat.
Menurut Washington Post, keputusan untuk menggunakan Counterterrorism Center (CTC) yang ada di CIA serta JSOC menunjukkan eskalasi kekhawatiran Amerika akan penyebaran ISIS/ISIL.
CTC adalah unit dalam CIA yang dulu memimpin perburuan Usamah bin Ladin. Sementara JSOC terdiri dari tim pasukan elit Navy SEAL yang menyergap rumah persembunyian pemimpin Al-Qaidah itu di Abbottabad, Pakistan, pada Mei 2011 yang berujung pada kematiannya.*