Hidayatullah.com– Kepala Bidang Agama di Departemen Wakaf Mesir, Syekh Mohamed Abdel Razek, mengatakan bahwasanya pihak kementerian menutup makam Imam Hussein selama tiga hari, dan mengancam untuk menghukum para pelanggarnya.
Pengumuman ini berkaitan dengan mewaspadai adanya perayaan Syiah pada Hari Asyuro (10 Muharram).
Menjawab pertanyaan seorang wartawan, Engiy Anwar dalam acara “albait baituk” secara LIVE yang ditayangkan stasiun televisi Channel “Teen”, Mohammed mengatakan, bahwas besok akan dimulai kembali pembukaan makam dan Masjid Imam Hussein dan tidak akan ada masalah apapun, demikian lansir laman youm7.com, Jum’at (23/10/2015) kemarin.
“Langkah seperti ini diambil setiap tahun, disebabkan karena perayaan pada hari Asyuro. Dan bahwasanya pihak Kementerian Keagamaan menjaga masjid supaya tidak ada pergesekan antara Syiah dengan para warga,” tambahnya.
Lebih lanjut, Mohammed juga menyatakan bahwa seluruh masjid yang berada di bawah pemerintahan, langsung ditutup setelah selesai shalat.
“Sesungguhnya jumlah orang-orang Syiah di Mesir bisa dihitung jari,” tambahnya.
Sebelumnya, Rabu (21/10/2015) Kementerian Wakaf sudah memberikan peringatan terhadap Syiah dari segala bentuk ritual yang menyimpang di Masjid Imam Hussein. [Baca: Cegah Kebatilan Syiah di Hari Asyuro, Kementerian Wakaf Mesir Tutup Makam Imam Hussein]
Pihak Kementerian Agama bahkan menutup Masjid Imam Hussein mulai hari Kamis (22/10/2015) sampai Sabtu depan untuk mencegah kebatilan-kebatilan Syiah yang terjadi pada Hari Asyuro (10 Muharram).
Kementerian Wakaf Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataannya sebagaimana dikutip laman youm7.com keputusan menutup makam Imam Hussein sebagai upaya pencegahan atas ‘apa yang biasa dilakukan oleh orang-orang Syiah dalam ritual-ritualnya yang tidak memiliki dasar dalam Islam’.
Pihak Kementerian bahkan mengancam mengambil semua tindakan hukum terhadap setiap penyalahgunaan yang terjadi dalam hal ini.*