Hidayatullah.com—Polisi anti-teror Turki hari Selasa (14/1/2014) menyerbu kantor-kantor organisasi kemanusian Islam terkemuka di Turki, IHH, yang dituding mengirimkan senjata ke Suriah.
Wakil presiden organisasi kemanusian itu, Huseyin Oruc, kepada AFP mengatakan polisi menggeledah kantor IHH yang terletak di kota Kilis di selatan Turki dekat perbatasan Suriah.
“Kami melihat ini sebagai bagian dari rencana kotor,” kata Oruc, seraya menambahkan bahwa polisi tidak menjelaskan alasan tindakannya.
Pada 1 Januari media Turki melaporkan bahwa pasukan keamanan memberhentikan sebuah truk yang memuat senjata dan amunisi, serta menahan tiga orang termasuk seorang warga Suriah.
Sopir truk mengatakan, mereka membawa bantuan atas nama IHH. Namun, tuduhan itu dibantah oleh IHH.
Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala juga menyangkal berita tersebut, dengan mengatakan truk itu mengangkut bantuan dari komunitas Turkmen di parlemen.
Koordinator pers IHH Serkan Nergis kepada AFP mengatakan, operasi pada Selasa pagi itu dilakukan oleh unit kontraterorisme lokal.
“Polisi memaksa staf kami keluar dan menyita dokumen-dokumen serta komputer kami,” katanya.
Komandan anti-teror diberhentikan
Sementara itu dilansir Hurriyet Daily News (14/1/2014), penyerbuan hari Selasa itu merupakan bagian dari operasi simultan memburu Al-Qaida di enam provinsi, termasuk Istanbul, Van, Kilis, Adana, Gaziantep dan Kayseri.
Polisi anti-teror dari Provinsi Van menggeledah kantor utama IHH dan depotnya. Satu orang staf IHH ikut ditahan dalam operasi itu, lapor kantor berita Dogan.
Secara keseluruhan sedikitnya 23 orang ditangkap dalam operasi tersebut.
Namun hanya beberapa jam setelah penyerbuan itu, dua pimpinan unit polisi anti-teror yang ikut merencanakan dan melaksanakan penggerebekan itu dicopot dari jabatannya.
Kepala departemen anti-teror di Provinsi Kilis, Devlet Cingi, dan kepala departemen anti-teror di Provinsi Van, Serdar Bayraktutan, dicopot menyusul keputusan dari masing-masing kantor gubernuran terkait.
IHH kecam serangan
Dalam pernyataannya Sekjen IHH Yasar Kutluay mengatakan operasi tersebut diarahkan untuk menghambat pengiriman bantuan kemanusian ke Suriah oleh lembaganya.
“Mereka berusaha menunjukkan seolah IHH terkait dengan organisasi-organisasi teror,” kata Kutluay, yang menyebut operasi itu sebagai serangan atas LSM, yang merupakan organisasi Turki terbesar pengirim bantuan ke Suriah.
Salah satu pengacara IHH, Ugur Yildirim, mengatakan bahwa pengadilan dalam surat perintah penggeledahan atas orang itu mencantumkan alamat IHH sebagai alamat rumah orang tersebut. Padahal, orang tersebut memiliki alamat rumah sendiri yang ditempatinya bersama keluarga.
Koordinator IHH Suriah mengatakan polisi telah mengembalikan komputer-komputer yang disita dari kantor cabang IHH, setelah diperiksa di kepolisian.
Koordinator pers IHH Serkan Nergis lewat akun Twitter menyatakan, penggeledahan oleh polisi anti-teror itu melanggar hukum.
“Unit-unit polisi itu mulai melakukan penggeledahan kantor setelah menyuruh staf kami keluar tanpa menunggu pengacara datang,” kata Nergis.
IHH adalah organisasi bantuan kemanusiaan terbesar di Turki yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Islam. IHH menjadi salah satu penyelenggara Gaza Flotilla pada bulan Mei 2010 yang kemudian diserbu tentara Zionis di perairan internasional dekat Jalur Gaza. Kapal terbesar pemimpim konvoi laut itu, Mavi Marmara, dibeli dan dimiliki oleh IHH.*