Hidayatullah.com—Kepolisian Nigeria mengatakan telah menahan lebih dari 80 anggota sebuah gerakan separatis Biafra pada hari Jumat (6/11/2015), ketika berlangsung serangkaian aksi unjuk rasa di wilayah selatan Nigeria yang kaya minyak itu guna memprotes penangkapan pemimpin kelompok tersebut.
Anggota kelompok separatis yang ditangkap itu terdiri dari 78 orang pria dan 5 wanita. Mereka ditangkap di sebuah lapangan parkir di Yenagoa, ibukota negara bagian Bayelsa, “karena mereka ingin menimbulkan keributan dan kekacauan,” kata jurubicara Kepolisian Bayelsa Anisim Butswat.
Para saksi melaporkann unjuk rasa serupa sedikitnya digelar di 4 daerah lain, dan seorang aktivis mengatakan polisi menembakkan gas air mata kepada peserta yang berjalan dari negara bagian Imo menuju perbatasan negara bagian Bayelsa. Tidak ada konfirmasi independen untuk mengetahui kebenaran laporan itu, lansir Reuters.
Semangat pemberontakan untuk memisahkan diri dari Nigeria hingga saat ini masih berkobar di wilayah tersebut, sejak pemberontak Biafra menimbulkan perang sipil di sana tahun 1967 sampai 1970, yang menyebabkan sekitar 1 juta orang tewas.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kelompok Orang Pribumi Biafra mengajak warga agar ikut dalam “pawai sejuta orang” pada hari Jumat kemarin, setelah pemimpin mereka Nnamdi Kanu ditangkap di Nigeria dengan tuduhan terkait siarannya di Radio Biafra.
Tidak jelas apakah kelompok pemberontak itu berhasil menarik orang-orang di jalan sebanyak jumlah yang ditargetkan.*