Hidayatullah.com–Seorang petinggi Al Ikhwan Al Muslimun Mesir, Dr Muhammad Al-Baltaji untuk pertama kali bertemu ibunya 10 menit sejak ditahan rezim kudeta sejak 3 tahun silam, tulis Shehab Agency.
Muhammad Baltaji (Mohammed al-Beltagi) di penjara oleh rezim kudeta pada bulan Agustus 2013 lalu, dimana otoritas Mesir membuat sangkaan menyulut kekerasan.
Ia ditangkap pasca aksi damai di Rabi’ah Al Adawiyah bersama para pendukung presiden terpilih Muhammad Mursi.
Ahmad Saad, salah seorang pengacara Baltaji mengatakan, hari ini untuk kali pertama setelah berpisah selama 3 tahun dengan ibunya, Baltaji akhirnya diizinkan untuk bertemu sang ibu yang bernama Suniah Musthofa, kutip arabi21.com, Selasa (27/12/2016).
Baltaji diberikan ijin untuk keluar dari ruang besi terdakwa selama 10 menit, untuk menjumpai ibunya yang sudah uzur dan duduk di atas kursi roda.
Pengadilan Ubah Hukuman Mati Petinggi Al-Ikhwan Menjadi Penjara Seumur Hidup
Pengacara Baltaji mengatakan kondisi kesehatan sang ibu akhir-akhir ini memburuk dan selama 3 tahun dikenai larangan untuk menemui putranya yang ditahan oleh rezim kudeta.
Muhammad Al-Baltaji merupakan mantan anggota parlemen Mesir yang vokal dalam revolusi 2011 ketika masa penggulingan rezim diktator Husni Mubarak. Sekretaris Jenderal Partai Ikhwan, Kebebasan dan Keadilan ini dipenjara dan dijatuhi vonis tanpa batasan waktu atau lebih dari 100 tahun.
Selain Baltaji, mantan Menteri Tenaga Kerja Khaled al-Azhari juga ditangkap bersamanya.*