Hidayatullah.com—Sebuah rumah sakit di China dibuldozer meskipun masih dipakai, sehingga dokter dan pasien berlarian menyelamatkan diri, serta enam mayat terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.
Dilansir BBC Jumat (8/1/2016) dari kantor berita Xinhua, pada hari Kamis (7/1/2016) bangunan Rumah Sakit Nomor Empat Universitas Zhengzhou di Provinsi Henan sebagian dihancurkan, sementara masih terjadi sengketa lahan.
Staf rumah sakit kepada para reporter mengatakan peralatan rusak akibat kejadian itu bernilai lebih dari $600.000.
Kasus tersebut menimbulkan kemarahan di China, negeri di mana penghancuran paksa bangunan yang masih terpakai biasa terjadi di mana-mana baik untuk kepentingan pemerintah maupun swasta.
Para dokter mengatakan kepada media setempat bahwa beberapa orang berseragam loreng muncul di rumah sakit, yang terletak di distrik Huiji, itu pada hari Kamis dan mulai membuldozer bangunannya.
Liu Chunguang, direktur departemen radiologi rumah sakit itu, kepada Xinhua mengatakan dirinya sedang memeriksa pasien ketika penghancuran itu dimulai.
“Sebuah lubang muncul, pasien ketakutan setengah mati, lalu kabur,” cerita Liu.
Sementara itu pejabat rumah sakit tersebut Yuan Fang kepada Xinhua mengatakan peralatan radiologi tersebut rusak dan rumah sakit terpaksa menghentikan aktivitasnya, sehingga pasien harus pindah ke rumah sakit lain.
“Mengubur jasad pasien di bawah reruntuhan bangunan sangat tidak menghormati si mayat,” imbuh Yuan, perihal penghancuran kamar mayat di rumah sakitnya.
Pemerintah daerah distrik Huiji mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ruang CT dan kamar mayat rumah sakit itu terletak di lahan yang akan dipakai untuk proyek pelebaran jalan, dan pihaknya sudah beberapa kali meminta pihak rumah sakit agar mengosongkan sendiri bagian itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebelum penghancuran rumah sakit sudah dievakuasi dan tidak ada kerusakan atau korban yang timbul akibat penggusuran tersebut, imbuh Pemda Huiji.
Namun, para pejabat rumah sakit itu mengatakan tiga dokter dan seorang pasien sedang berada di dalam bangunan ketika penghancuran dimulai Sejumlah pekerja rumah sakit terluka ketika berusaha menghentikan penghancuran tersebut, lapor Jinghua.*