Hidayatullah.com—Turki dan Amerika Serikat sepakat untuk melakukan koordinasi dan meluncurkan inisiatif baru perihal kamp militer Bashiqa, di dekat kota Mosul di Iraq. Demikian dikatakan sumber dari kantor perdana menteri Turki hari Sabtu (23/1/2016) seperti dilaporkan kantor berita resmi Anadolu.
Pernyataan itu dikeluarkan dalam konferensi pers yang digelar usai pertemuan antara PM Ahmet Davutoglu dan Wakil Presiden AS Joe Biden di Istana Dolmabahce di kota Istanbul.
“Saat pertemuan itu, kesepakatan telah dicapai perihal penguatan koordinasi terkait kamp Bashiqa di utara Iraq dan soal pertempuran melawan Daesh di Iraq, serta inisiatif-inisiatif baru ke depan,” kata pernyataan kantor perdana menteri itu.
Awal Desember 2015, Turki memperkuat personel militernya yang berada di kamp Bashiqa. Menyusul perselisihan dengan pemerintah Baghdad, Ankara mengatur ulang jumlah pasukannya yang ditempatkan di Bashiqa pada 14 Desember lalu. Menurut Ankara, pasukan Turki berada di Bashiqa untuk melatih pasukan Kurdi Peshmerga dan militan-militan Iraq guna menghadapi kelompok ISIS, atas sepengetahuan pemerintah Baghdad.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Namun, pemerintah Baghdad –yang bersekutu dengan rezim Suriah, Iran dan Rusia– meminta Turki harus segera angkat kaki sepenuhnya dari wilayahnya.*