Hidayatullah.com—Empat pasar ternak di bagian utara Nigeria, di mana hewan-hewan curian kabarnya dijual untuk membiayai kelompok Boko Haram, telah ditutup.
Menurut gubernur negara bagian Borno para pemberontak menggunakan jasa makelar untuk menjual hewan-hewan ternak curian, lapor BBC hari Jumat (4/3/2016).
Jual-beli dihentikan di pasar hewan Gamboru dua pekan lalu. Pasar itu salah satu yang terbesar di Afrika.
Boko Haram dikabarkan mencuri ribuan hewan ternak di Nigeria dan negara tetangga Kamerun.
Kebanyakan hewan ternak yang dijual di Nigeria melalui Borno, daerah asal Boko Haram. Penutupan pasar ternak itu dilaporkan telah mengakibatkan melonjaknya harga-harga di Lagos, yang jauhnya lebih dari 1.500km.
Dalam pernyataannya Gubernur Borno Kashim Shettima mengatakan sebuah tim manajemen sipil-militer telah dibentuk guna memonitor aktivitas pedagang ternak dan tukang jagal dalam rangka menghentikan jual-beli ilegal.
Ditambahkan oleh Shettima, seluruh transaksi sekarang harus diketahui dan disetujui oleh tim tersebut.
Pasar-pasar hewan ternak di Dusuman, Shuwari dan Ngom juga telah ditutup. Aksi pemberontakan sudah lebih dulu memaksa pasar-pasar lain yang berada di ibukota Borno, Maiduguri, tutup
Pemerintah Nigeria juga telah menghentikan impor hewan ternak dan melarang penjualan daging kering.
Abubakar Abba dari persatuan pedagang ternak kepada Associated Press mengatakan bahwa ribuan hewan ternak dan kambing mati kehausan dan kelaparan setelah dikunci dalam rumah jagal terbesar di Maiduguri.
Koresponden-koresponden media asing mengatakan kelompok pemberontak sangat membutuhkan pasokan makan setelah pasukan regional memutus jalur suplai logistik mereka.*