Hidayatullah.com–Dinas penerbangan sipil Arab Saudi hari Senin (04/04/2016) mengumumkan akan membekukan izin buat perusahaan penerbangan Iran “Mahan Air”, demikian laporan media online Sabq seperti dikutip Xinhua.
Pemerintah Arab Saudi melarang penerbangan maskapai Iran yang untuk masuk ke wilayah kerajaan itu, menyusul meningkatnya tensi hubungan antara kedua negara di Timur Tengah itu.
Keputusan tersebut meliputi larangan pesawat dari perusahaan penerbangan itu memasuki semua bandar udara Arab Saudi atau melintasi wilayah udaranya.
Lembaga penerbangan tersebut menyampaikan alasan sejumlah pelanggaran perusahaan itu berkaitan dengan langkah keamanan.
Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada Januari, dengan alasan campur tangan Iran terhadap urusan negaranya dan negara lain di Arab. Tak lama setelah itu, Kerajaan Arab tersebut memutuskan lalu lintas udara dengan Iran.
Arab Saudi telah menentang sikap politik Iran dan keterlibatan Negara Persia tersebut di Yaman serta Suriah, dan atas kegiatan nuklirnya.
Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi dalam keterangan yang dikutip Kantor Berita AP mengatakan pelarangan Mahan Air adalah bagian dari upaya Arab Saudi untuk kepentingan keamanan negara dan penegakan hukum.
Menanggapi pelarangan itu, Kantor Berita Iran Tasnim, mengutip pernyataan pejabat penerbangan sipil setempat, Ebrahim Moradi, Selasa (05/04/2016), menyebut Mahan Air saat ini memang tak mempunyai penerbangan ke Arab Saudi.
Ebrahim mengaku, Mahan Air akan menggunakan rute-rute lain ke Afrika.
Pada tahun 2011, Departemen Keuangan Amerika Serikat memberlakukan sanksi kepada Mahan Air, setelah maskapai itu diduga menyokong gerakan revolusi Iran dan kelompok Syiah Hizbullah.
Hubungan Arab Saudi dan Iran memanas, setelah kerajaan Arab Saudi pasca kemengeksekusi seorang ulama Syiah. Hal itu kemudian mengundang demonstran Iran menyerbu pos diplomatik Arab Saudi.
Baca: Kejahatan Tokoh Syiah Nimr Al- Nimr sehingga Dieksekusi di Arab Saudi
Pasca pemutusan hubungan diplomatik Tehran-Riyadh, sekitar 150 penerbangan langsung Iran-Arab Saudi yang setiap bulannya membawa ribuan peziarah telah dihentikan, demikian kutip media pro Iran.
Financial Times edisi Ahad juga menulis laporan, bahwa Arab Saudi melaluai sebuah aksinya memperlambat proses peningkatan minyak Iran dan melarang kapal tanker minyak Tehran memasuki perairannya.*