Hidayatullah.com—Sebanyak sepuluh peserta Taman Produksi Pangan Permanen (TKPM) Lojing, kawasan pedalaman yang terletak di Negara Bagian Kelantan, membuktikan budidaya tomat yang telah diolah selama 20 tahun terakhir ini mampu menghasilkan keuntungan dan penghasilan yang menguntungkan, lapor Harian Metro, Malaysia.
Wakil Direktur Jenderal Otoritas Pemasaran Pertanian Federal (FAMA) Mohd Anis Mohd Yasin mengatakan, kemampuan para peserta untuk menghasilkan tomat berkualitas dan kelas dunia memungkinkan produk pertanian tidak hanya dipasarkan di Malaysia, tapi juga diekspor ke luar negeri.
Dia menambahkan bahwa sekarang pendapatan masing-masing peserta TKPM Lojing mencapai lebih dari RM2 juta (Rp 6.393 M) per tahun dengan pendapatan rata-rata RM8.000 (RP. 25 juta) per bulan.
“Peserta TKPM menerima kontrak penjualan dengan FAMA setiap dua tahun sekali sampai dapat diekspor ke negara-negara Asia Barat, terutama Dubai dan Singapura. Padahal, permintaan terus meningkat karena kualitas buahnya yang terbaik.
“Tahun lalu hanya 10 peserta yang mendapatkan RM2.578 juta (Rp 8 juta) setelah berhasil memproduksi 1.230 ton,” kata Anis seperti dikutip Metro, usai menandatangani Perjanjian Jual Beli Pertanian Antara FAMA dengan Pengusaha (Petani) Departemen TKPM Pertanian Lojing pada tanggal 8 November 2017.
Peserta TKPM Lojing memperoleh kontrak penjualan pendapatan dengan FAMA dan harganya juga bergantung pada harga pasar saat ini.
“Namun, jika harga tomat turun drastis, kami akan membeli dengan harga yang masih bisa menguntungkan petani,” tambah Anis.
Salah seorang peserta, Mohd Nasir Awang (41), mengatakan telah mendapat sebuah kontrak pertanian dengan perjanjian jual beli antara FAMA.
Baca: Warna-warni pada Buah dan Sayur Bermanfaat untuk Tubuh
“Hampir 17 tahun di sini, saya memiliki banyak tantangan untuk berada pada level ini. Hal ini membutuhkan banyak kesabaran karena Lojing terletak jauh dari kota.
“Alhamdulillah, sampai sekarang, saya mengelola 10 hektar tanaman dengan 10 ton output per minggu,” katanya.
Bagi salah satu peserta, Nasharudin Muda (55), kekurangan pekerja merupakan hambatan utama budidaya tomat di mana permintaan lebih tinggi daripada produksi.
“Tomat memang banyak diminati dimana masih belum memadai. Secara total, di Lojing sendiri, total produksi per hari adalah 600 ton tapi masih belum cukup.
“Saya mendorong pemuda untuk terjun ke daerah ini karena mampu untung dan bisa berpenghasilan bagus dalam jangka panjang,” katanya.
Baca: Konsumsi Sayuran dan Telur Tingkatkan Penyerapan Karitenoid
Senada dengan Mohd Anis Mohd Yasin, ia mendesak pengusaha pribumi Malaysia untuk memanfaatkan peluang di bidang pertanian karena mereka mampu menghasilkan keuntungan yang baik.
Yasin juga mendesak para pemuda untuk secara khusus terlibat dalam pertanian untuk meningkatkan pendapatan negara tersebut.
Menurutnya, tomat yang diproduksi di Dataran Tinggi Lojing adalah salah satu tomat terbaik di dunia dan menembus pasar Singapura dan Dubai.*