Hidayatullah.com—Nicola Sturgeon, kepala pemerintahan Skotlandia –salah satu kerajaan yang membentuk Inggris Raya– mengatakan akan mempertimbangkan kembali referendum Skotlandia pada paruh pertama tahun 2017 jika diperlukan.
Menteri Pertama Skotlandia itu mengatakan kepada BBC hari Ahad (17/7/2016) bahwa hal itu bisa terjadi jika pemerintah Inggris memulai proses keluar dari Uni Eropa tanpa mengamankan posisi Skotlandia.
Politisi wanita itu juga mengatakan bahwa Skotlandia masih mungkin bergabung dengan Inggris Raya dan Uni Eropa.
Isu independensi Skotlandia dari Inggris Raya mencuat lagi setelah referendum Brexit bulan Juni lalu menghasilkan kehendak rakyat agar kerajaan itu hengkang dari Uni Eropa. Skotlandia sejak awal menegaskan ingin Inggris tetap menjadi anggota UE, dan itu terbukti pada hasil referendum di wilayahnya yang menunjukkan mayoritas warga menolak Brexit.
Pemerintah Skotlandia merasa kepentingan rakyat dan wilayahnya akan banyak dirugikan jika Inggris keluar dari persekutuan Uni Eropa.
Meskipun mengejutkan dan mengecewakan banyak pihak, hasil referendum Brexit Juni lalu tidak akan dibatalkan atau diubah. Pemerintah pusat di London berulang kali mengatakan bahwa hasil referendum itu bagaimana pun akan dihormati.
Pada referendum independensi pertama 18 September 2014, mayoritas rakyat memilih Skotlandia tetap menjadi bagian dari Kerajaan Inggris Raya.*