Hidayatullah.com—Presiden Vladimir Putin menunjuk bekas ketua parlemen Rusia, yang merupakan sekutu politiknya, sebagai kepala badan intelijen luar negeri. Kebijakan itu diambil Putin hanya beberapa hari setelah Partai Rusia Bersatu memenangi pemilu legislatif.
Mantan juru bicara Duma, Sergei Naryashkin, yang kabarnya menjadi mata-mata bersama Putin di era KGB, akan mengambil alih kepemimpinan SVR, lapor Deutsche Welle Kamis (22/9/2016).
Menurut biografi Naryashkin dia bertugas di Kedutaan Uni Soviet di Brussels pada tahun 1980-an sebelum bekerja dengan Putin di kantor walikota Saint Petersburg.
Di SVR Naryashkin menggantikan Mikhail Fradkov, beberapa hari setelah partai pemerintah Rusia Bersatu memenangi pemilu yang berarti akan ada juru bicara baru untuk parlemen. Fradkov pernah menjadi perdana menteri dalam pemerintahan Putin tahun 2004 hingga 2007. Pada 2008 dia ditugaskan memimpin SVR, dan sekarang akan pindah tugas memimpin dewan direksi perusahaan kereta milik negara, JSC Russian Railways.
Pergantian pucuk kepemimpinan di SVR saat ini dilakukan di tengah-tengah kinerja terburuk badan intelijen itu sejak era Perang Dingin berakhir. Krisis di Ukraina dan keputusan Moskow untuk mendukung rezim Suriah pimpinan Bashar Al-Assad mengakibatkan meningkatnya aksi intai-mengintai di kedua pihak.
SVR dibentuk dari sisa-sisa KGB yang bubar seiring runtuhnya negara Uni Soviet.*