Hidayatullah.com–Duta Besar Palestina untuk Kuwait Rami Tahboub mengumumkan bahwa Menteri Pendidikan Tinggi Bader Al-Essa akan mengunjungi Ramallah pada November untuk menandatangani kesepakatan untuk mempekerjakan guru-guru Palestina yang berasal dari berbagai tingkatan akademik.
Dalam keterangannya, Kuwait berjanji akan mempekerjakan 400 guru dari Palestina, lapor middleeastmonitor.com Kamis (20/10/2016) mengutip Kuwait Times.
Berbicara dalam perjamuan makan malam, pemimpin PalSat TV, Ahmed Assaf, dan delegasi yang menemaninya mengatakan bahwa kesepakatan itu telah siap dan hanya butuh ditandangani. Kunjungan Al-Essa ke Ramallah mengalami penundaan karena padatnya jadwal menteri itu.
Hal ini terjadi beberapa bulan setelah Kuwait setuju untuk mengakui pekerja Palestina yang bekerja di sektor pendidikan negara itu. Setelah Perang Teluk 1990-1991, penduduk Palestina tidak diperbolehkan bekerja di sektor pendidikan Kuwait. Kebanyakan warga Palestina yang mempunyai paspor alternatif atau surat ijin dapat menghindari situasi ini.
Pelarangan pada warga Palestina dicabut pada Mei.
Hubungan antaran Kuwait dan Palestina memburuk pada 1990 ketika presiden Palestina saat itu Yasser Arafat menyatakan dukungannya pada invasi Presiden Iraq Saddam Hussein terhadap Kuwait.*/Nashirul Haq AR